Tuhan Sembuhkan, Setelah 7 Hari Tidak Sadarkan Diri
BeritaMujizat.com-Kesembuhan- Mengalami mujizat kesembuhan setelah selama kurang lebih 7 hari tidak sadarkan diri. Bambang Hendro dan Dwi Kristiani, sepasang suami istri yang mengalami penyertaan Tuhan yang luar biasa.
Cerita bermula di awal tahun 2021, hari itu Dwi hendak mandi tetapi tiba-tiba dia terpeleset di kamar mandi. Dwi terjatuh, lalu kehilangan kesadaran.
“Sempat teriak ‘Papa’ gitu tapi dalam keadaan saya pergi (menghampiri), dia sudah tidak sadar,” jelas Bambang, suami Dwi.
Pada saat kejadian, Bambang mengalami rasa takut tapi dia mengambil keputusan untuk memegang kepala istrinya dan mendoakannya, menyebut nama Yesus terus menerus sambil berbahasa roh. Lama-kelamaan, istrinya siuman tapi belum sadar sepenuhnya.
Setelah setengah sadar, Bambang memanggil ibunya dan membawa istrinya ke kamar. Bambang terus berdoa sampai istrinya dibawa ke rumah sakit. Tetapi, ketika sampai di rumah sakit istrinya tidak sadar lagi.
“Di rontgen itu gak sadar, katanya pendarahan otak. Dokter memvonis bahwa dia stroke ringan,” jelas Bambang.
Lihat juga: DIVON*S STR*KE RINGAN, MUJIZAT TUHAN MASIH ADA | #MariJadiSaksi
“Tetapi saya tidak mau menyerah. Saya berdoa, saya urapi, saya berdoa, saya urapi. Setiap hari setiap malam, saya berdoa terus selama 7 hari,” lanjutnya.
Dwi sempat masuk ICU selama 1 hari dan selanjutnya dipindahkan ke bangsal. Namun, selama 7 hari sejak dia masuk ke rumahn sakit, dia tidak sadar sama sekali.
Secara manusiawi, Bambang mengalami ketakutan tapi di sisi lain dia tetap percaya kalau Tuhan pasti menolong istrinya. Baginya, 7 hari itu menjadi 7 hari yang tidak mudah. Setiap hari berdoa untuk istrinya dan terus memutar pujian-pujian penyembahan.
“Saat divonis dokter itu sebenarnya saya juga takut tapi saya punya keyakinan kalau istri saya itu tidak apa-apa, tidak ada masalah apa-apa,” ungkap suami Dwi.
Setelah melewati masa-masa kritis, pada akhirnya Dwi pun siuman. Ketika siuman, Dwi harus menggerakkan tangannya, kakinya, dan saat bangun kepalanya masih terasa pusing. Namun, beberapa hari setelahnya keadaan Dwi semakin membaik dan diperbolehkan untuk pulang.
Ketika pulang ke rumah, Dwi dalam keadaan yang belum benar-benar sembuh. Dia harus melakukan kontrol rutin dan harus mengonsumsi obat syaraf setiap hari.
Bambang sangat tidak tega melihat keadaan istrinya yang seperti itu, dia berdoa dan bertanya kepada Tuhan kapan hal itu berakhir.
“Tapi selama itu kita juga berdoa, Tuhan kapan istri saya itu berhenti mengonsumsi obat syaraf?” ucap Bambang.
Hingga suatu waktu, sepasang suami istri ini pergi ke KKR di hari Kamis yang mana 1 hari sebelum jadwal kontrol. Selama KKR itu, Bambang terus berdoa dan tumpang tangan di kepala Dwi. Bambang meminta para pendoa juga turut tumpang tangan serta mendoakan istrinya.
Hari jumatnya, Bambang dan Dwi pergi ke dokter untuk kontrol seperti biasanya. Di hari itu juga, dokter menyatakan kalau semuanya sudah baik.
“Puji Tuhan waktu kontrol jumat itu, semuanya sudah clear dan obat syaraf itu sudah bisa dihentikan. Padahal waktu saya tanya dokter, dokter ini berhentinya kapan? (Dokter menjawab) ini tidak boleh berhenti seumur hidup,” jelas Bambang.
Sungguh luar biasa, ajaib apa yang sudah Tuhan perbuat. Dia mampu mengubahkan yang sakit menjadi sembuh dan mengadakan yang tidak ada menjadi ada.
Iman yang dimiliki Bambang dan istrinya juga luar biasa, ketika secara kasat mata semuanya terasa tidak mungkin, keadaan tidak baik, vonis dokter tidak baik, tapi mereka tetap percaya.