Tuhan Memberi Teladan Menjadi Gembala dan Hidup Dipimpin Gembala
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Dalam Mazmur 23, berbicara tentang Tuhan adalah gembala dan kita adalah domba. Tuhan sendiri memberi teladan kepada kita supaya kita menjadi seorang gembala dan hidup kita dipimpin oleh seorang gembala.
Dalam Mazmur 23 juga berisi tentang pribadi seorang gembala Agung. Pribadi itu adalah pribadi yang ada di dalam Yesus.
Ternyata seorang gembala itu bisa mencakup banyak hal. Dia akan membimbing, Dia menuntun, memberi kedamaian, memberi kesegaran, memberi perlindungan, membalut, menyediakan hidangan dan masih banyak lagi.
Seorang gembala zaman dulu adalah sebuah pekerjaan yang tidak berharga. Seorang gembala yang memiliki pekerjaan yang dianggap rendah dan berada di kelas bawah. Gembala zaman dulu adalah gembala yang tidak boleh masuk Sinagoge (tempat ibadah).
Bahkan di perjanjian baru, seorang gembala itu juga sama memiliki pekerjaan yang kotor yaitu sebagai gembala upahan. Dan Gembala Agung kita bukan sebagai gembala upahan.
Tuhan merubah pandangan tentang seorang gembala sebagai gembala yang baik. Konsep seorang gembala di ubah sendiri oleh Tuhan yang memberi kehidupan bagi orang lain (Filipi 2:6-7) dan Tuhan adalah gembala yang menjaga domba-dombaNya.
Filipi 2 : 6-7, Firman Tuhan berkata : yang walaupun dalam rupa Allah tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus di pertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia
Domba adalah binatang yang paling lemah bahkan domba itu tidak bisa apa-apa. Apa yang kita punya itu sebenarnya tidak ada artinya.
Domba itu bisanya hanya minta tolong kepada gembalanya. Maka kita perlu menyadari bahwa kita adalah domba yang memerlukan tuntunan seorang gembala.
Seorang domba perlu dan harus mau untuk mendengar suara gembalanya. Domba itu harus bisa mendengar dan membedakan suara gembala atau suara asing. Domba itu hanya bisa mendengar suara gembalanya dan bukan suara yang lain. Kalau kita tidak bisa mendengar maka hidup kita akan tersesat.
Mazmur 23 berbicara tentang sifat-sifat Allah. Ini mencerminkan Tuhan yang besar. Kita punya akses buat bisa masuk dan mengalami pribadi Tuhan sebagai gembala yang besar.
Dalam Yohanes 10:27 domba itu mendengarkan suara gembalanya. Domba itu mengikuti suara gembala agung.
Yohanes 10:27 “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
Kita adalah domba jadi kita harus mendengar suara gembala kita. Maka kita jangan mendengar suara yang asing. Seorang domba harus bisa mengenali dan mendengar suara gembalanya yang sungguh bukan gembala yang lain.
- Gembala Memberi Direksi ( Petunjuk).
Domba itu tidak akan mengikuti panggilan suara bila suara itu bukan dari gembalanya yang memanggil. Kalau bukan suara gembala jangan mau kita ikuti. Dalam lembahpun kita bisa tetap mengikuti karena kita mendengar suara gembala.
Kita belajar untuk mendengarkan suara gembala kita. Tuhan adalah gembala kita dan Dia akan memberi kita petunjuk. Maka akan ada relasi dan hubungan antara gembala dan domba-dombaNya supaya bisa mengikuti suara gembala.
Kita tidak akan tersesat ketika bisa mendengar suara gembala kita. Kita akan bisa memilah dan mengikuti suara gembala agung kita karena di sana akan ada letak keamanan hidup kita. Seorang gembala itu akan memberikan direksi yaitu petunjuk demi petunjuk kehidupan.
Petunjuk itu bisa melalui orang lain, melalui ketika kita berdoa, petunjuk itu bisa melalui sebuah buku, bisa melalui peristiwa, bisa melalui Firman yang kita baca. Dalam rumah kita akan bisa mendegar dan mengenali suara kaki kita.
Begitu juga kita akan bisa mendengar suara Gembala. Mazmur 65:11 tahun demi tahun kita dimahkotai dengan kebaikan Tuhan, dan jejak kaki Tuhan akan mengeluarkan berkat Tuhan. Tidak ada cara lain selain kita mengikuti suara gembala agung kita.
Gembala yang menuntun, gembala itu akan menuntun dan memberikan direksi. Jangan melangkah sebelum Tuhan berbicara dan kita bisa mendengar.
- Gembala Memberi Proteksi ( Perlindungan)
Gembala Agung itu membawa kita kepada proteksi dan perlindungan. Gembala zaman dulu merawat domba di dalam goa yang terdapat satu pintu dan gembala ada di luar menjaga.
Ada dua proteksi dalam hidup kita kalau kita tau bahwa Tuhan adalah gembala kita. Ternyata hidup kita dilindungi oleh domba ketika kita masuk dalam komunitas bergereja dan Tuhan menjadi pintu atas hudup kita.
Ini adalah jaminan bagi hidup orang percaya. Hidup kita dilindungi oleh Tuhan. Kondisi dunia akan semakin sulit tapi ketika kita masuk dalam guanya Tuhan maka dia akan menjaga hidup kita.
Ada double perlindungan bagi orang percaya. Ada domba yang masuk dalam kawanan domba tapi ada yang tidak mau masuk dalam kawanan domba.
Kadang domba itu bisa Ngeyel dan Ndablek tapi biarlah kita mau kembali untuk menjadi domba yang menurut suara gembalanya.
Ada perlindungan ketika kita ikut Tuhan. Hidup kita di jamin oleh Tuhan sendiri bukan yang lain. Domba di jaman perjanjian baru di sembelih dan di perjanjian baru itu Yesus sendiri yang disembelih.
Dalam Lukas 15:4 berbicara tentang 1 ekor domba yang hilang tapi justru lebih di cari oleh gembalanya. Ada perlindungan tapi tidak semua domba yang mau masuk ke gua. Karena ada domba yang tidak nurut.
Tuhan mencari hidup kita sampai dia menemukan hidup kita. Kumpulan domba lebih aman tapi yang satu yang hilang itu butuh perlindungan. Tidak ada tempat yang aman selain dalam kumpulan domba domba. Tempat aman dalam hadirat Tuhan.
- Gembala Memberi Koreksi
Ketika kita menuruti Tuhan maka dia akan memberi intruksi dan solusi. Ketika masuk dalam kumpulan domba maka kita akan aman. Perlindungan kita dari Tuhan bukan dari uang yang kita miliki.
Tongkat gembala itu untuk menarik dan membawa domba itu kembali. Gembala itu menarik dan memberikan koreksi dan kadang tidak enak dan nyaman supaya kita kembali ke kumpulan para domba.
Domba dibawa pulang dan dan digendong Tuhan. Domba dipatahkan dan dibalut oleh Tuhan. Lebih baik kaki domba patah dari pada utuh di luar sana.
Lebih baik bersama dengan Tuhan kurang dari pada diluar sana tapi penuh dengan uang. Sering kali kita harus di koreksi supaya kita sadar dan kembali.
Sering kali kita mengisolasi diri kita sendiri dan tidak mau masuk dalam kawanan para domba. Hidup kita yang di tarik masuk dalam kawanan domba.
Hidup kita dikoreksi Tuhan dan kita akan menjadi pribadi yang berbeda. Jangan keluar dari kawanan domba tapi tinggallah dalam kawanan domba.
Sering kali kita tidak mau dikoreksi tetapi ijinkan Tuhan mengoreksi. Yang penting kita kembali kepada kawanan domba maka Tuhan akan memelihara hidup kita.
Tinggal dalam kawanan domba akan selalu aman. Jadilah domba yang mau mendengar suara gembala kita supaya ada bimbingan, perlindungan dan arahan supaya kita berada dalam jalanNya.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdt. Benyamin Henry Setiawan, S.Miss di ibadah Minggu Sore, 16 Oktober 2022 di Graha Bethany El Bethel Church Solo Baru.