BMNewsInternasional

Tragedi Berdarah di RDK: 70 Orang Kristen Dibantai, Dunia Masih Diam?


BeritaMujizat.com – BMNews – Sebuah kelompok yang terkait dengan ISIS, Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), kembali melakukan aksi brutal di Republik Demokratik Kongo (RDK).

Mereka menyerang desa Mayba, awalnya mengumpulkan 20 orang Kristen tanpa menimbulkan kecurigaan warga setempat, sebelum akhirnya menculik 50 orang lainnya. Sebanyak 70 orang Kristen yang disandera kemudian dieksekusi di sebuah gereja Protestan di kota Kasanga.

Kekejaman ini semakin memilukan karena keluarga korban tidak dapat menguburkan jenazah mereka dengan aman selama hampir satu minggu. Seorang penatua gereja mengungkapkan keputusasaan dan kelelahan akibat pembantaian yang terus terjadi.

John Samuel, seorang ahli hukum dari Open Doors, menyoroti bahwa aksi kekerasan semacam ini terjadi dalam atmosfer impunitas, di mana pelaku jarang dimintai pertanggungjawaban. ADF diketahui bertanggung jawab atas berbagai pelanggaran hak asasi manusia, terutama terhadap warga sipil dan umat Kristen yang menjadi kelompok rentan.

Samuel mengajak komunitas Kristen internasional untuk mendoakan korban serta masyarakat rentan di RDK bagian timur. Ia juga menyerukan agar pemerintah menangani kekerasan ini dengan serius, adil, dan transparan. Selain itu, gereja di Lumbero diharapkan dapat memberikan dukungan fisik dan rohani kepada keluarga yang terdampak tragedi ini.

Seorang penatua dari Komunitas Evangelis di Afrika Tengah menyatakan dengan penuh keputusasaan, “Kami tidak tahu harus berbuat apa atau bagaimana berdoa. Sudah terlalu banyak pembantaian. Semoga kehendak Tuhan terjadi.”

RDK telah berada dalam kondisi perang dan konflik yang hampir terus-menerus selama lebih dari tiga dekade. Namun, kekerasan meningkat tajam dalam beberapa waktu terakhir, terutama dengan kemajuan Gerakan 23 Maret (M23), yang telah merebut lokasi-lokasi strategis seperti kota Goma dan Bukavu. Sementara itu, ADF terus melakukan aksi teror, menjadi salah satu alasan utama pasukan Uganda baru-baru ini dikerahkan ke wilayah timur Kongo untuk membantu pasukan lokal mengendalikan situasi yang semakin tidak terkendali.

Comments

Related Articles

Back to top button