The God Of Valleys
BeritaMujizat.com-Pesanmimbar- Guncangan besar yang melanda bangsa-bangsa bahkan sudah sampai kepada bangsa kita tentang adanya tentang virus Corona.
Hal ini membawa sebuah kepanikan dan ketakutan serta kegelisahan di antara kita. Bahkan sampai pemerintah di kota Solo pun menonaktifkan semua kegiatan dalam dua pekan ini.
Sebagai orang percaya yang berada dalam kondisi yang membuat takut dan khawatir ini memang secara manusia sangat sulit. Tetapi ini semua terjadi karena untuk menggenapi setiap FirmanNya. Tuhan atas guncangan yang ada. Bahkan hanya orang yang bertahan yang akan tinggal atas guncangan demi goncangan yang terjadi.
Kita punya Tuhan di atas gunung bahkan Tuhan di bawah lembah. Lembah kita saat ini adalah keadaan yang melanda bangsa kita soal virus Corona. Ketika kita di dalam lembah, sering kali kita kesulitan untuk melihat pertolongan Tuhan. Ketika di bawah lembah seharusnya kita terus percaya. Dan hanya memegang iman percaya kepada Tuhan.
Di dalam lembah ini pun menjadi waktu yang baik bagi kita untuk lebih lagi masuk dalam kubu pertahanannya Tuhan. Waktu yang “Slow Down” ini menjadi waktu yang baik untuk kita istirahat-“rest” baik rohani maupun jasmani dari segala aktifitas dan rutinitas kita. Bahkan kita mencari arti dan kehendak Tuhan atas semuanya. Kita percaya goncangan ini semua menjadi awal untuk tuaian raya yang besar yang sudah dijanjikan.
Ada 3 Lembah yang terjadi atas hidup bangsa Israel :
- Lembah Akhor /The Valley of Troubles ( 1 Raja-raja 20:23-29)
Lembah ini terjadi ketika Yosua mengalami kemenangan ketika peperangan menghadapi bangsa Ai. Dan menghasilkan banyak rampasan. Tetapi ada Akhan yang mengambil rampasan berupa emas, perak, jubah mahal itu padahal harus di persembahkan.
Gara-gara kesalahan dan dosa Akhan maka Tuhan murka. Dan tempat itu dinamai Lembah Akhor yaitu lembah kesusahan dan lembah kesukaran serta lembah yang penuh dengan masalah. Masalah datang karena dosa yang diperbuat. Ingatlah selalu peristiwa Lembah Akhor, yakni Lembah Yang menyusahkan ini yang akibatnya bukan hanya menimpa pribadi tetapi juga keluarga, gereja, dan bangsa.
Tetapi di dalam Kristus kita menjadi umat yang sudah dilalui oleh darah Yesus. Dan di dalam Tuhan, tidak pernah ada ketakutan. Bangun mezbah setiap hari, adakan perjamuan kudus di keluarga kita masing-masing dan selalu minta pengampunan atas setiap dosa dan kesalahan-kesalahan kita. Serta selalu mempersiapkan diri masuk dalam kubu pertahananNya.
- . Lembah Baka / The Valley of Weaping ( Mazmur 84:1-8)
Lembah baka ini identik lembah air mata dan tangisan. Lembah Baka merupakan ekspresi simbolis dari kesedihan, kekeringan dan tangisan duka, sebab para peziarah yang akan menghadap Allah di Sion yang di Yerusalem harus melewati lembah Baka yang kondisinya sangat gersang. Di siang hari panasnya sangat menyengat dengan tanah yang kering berdebu, sehingga seringkali membuat patah semangat dan frustrasi.
Mungkin saat ini kita sedang berada dalam “Lembah Baka” yang seringkali membuat patah semangat dan frustrasi bahkan ketakutan yang luar biasa dalam kehidupan ini. Lembah baka kita saat ini adalah kondisi dari menyebarnya virus corona sampai bangsa kita bahkan sampai kota kita.
Hidup dalam dunia ini dianggap sebagai lembah Baka yang penuh dengan kesesakan, kekeringan dan tangisan air mata. Firman Allah memberikan jalan ke luar jika kita sedang dalam lembah Baka ini, yaitu:
Pertama, kita harus memiliki kerinduan untuk selalu tetap berada di rumah Tuhan sama seperti pemazmur yang rindu berada di rumah Allahnya (ayat 3, 5a). Kerinduan untuk bersekutu dengan Allah dalam rumah-Nya inilah yang akan membuat kita menjadi orang-orang yang tenang. Ketenangan dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun di depan kita. Ketenangan inilah yang membuat kita kuat dalam lembah Baka.
Kedua, pujian kepada Tuhan harus selalu ada dalam kehidupan kita (ayat 5b). Pujian yang ke luar dari hati kita adalah suatu kekuatan yang luar biasa, sebab dalam pujian Allah bertahta dan ada kuasa yang akan kita nikmati. 2 Minggu ini kita diberikan waktu untuk beristirahat dalam Tuhan. Sejenak berhenti dari segala aktifitas tapi tidak menjadi berhenti dalam memuji Tuhan dalam altar keluarga kiya masing-masing di rumah. Terus berjaga-jaga dalam hadirat dan kuasa Tuhan.
Ketiga, kita harus mengandalkan Allah saja (ayat 6). Tidak ada yang dapat kita andalkan selain Allah saat kita berada dalam lembah Baka, karena hanya Dia yang mampu melepaskan dan memberikan kemenangan kepada kita. Kuasa-Nya sanggup menghapuskan air mata kita. Berita-berita dunia bahkan ketakutan dunia hanya akan bisa kita atasi ketika kita selalu mengandalkan Tuhan saja dan berlindung selalu dalam penyertaanNya.
Jangan lupa bahwa bagi orang percaya, lembah Baka itu dapat diubahkan menjadi lembah kehidupan yang baik dan penuh dengan mata air sukacita dari Allah. Apa yang menjadi lembah-lembah kehidupan kita saat ini. Hal yang sulit, di dalam Tuhan Dia sanggup membebaskan dan hanya bersama dengan Nya kita sanggup melaluinya.
- Lembah Eskol / The Valley of Fruitfullness ( Bilangan 13:21-24)
A. Lembah Keputusan
Peristiwa di lembah Eskol adalah peristiwa ke 12 pengintai yang sedang mengintai tanah perjanjian. Kesepuluh orang itu memberikan laporan yang melemahkan hati, mereka mengatakan bahwa orang Kanaan “memakan penduduknya”. Jadi, mereka memutuskan untuk tidak menaati Tuhan. Tetapi Yosua dan Kaleb kembali dengan iman dan antusiasme yang tinggi. Mereka percaya bahwa Tuhan akan mengalahkan musuh-musuh mereka dan membawa mereka menduduki Tanah Perjanjian. Di lembah Eskol ini menjadi lembah yang penuh dengan buah yang ajaib.
Tuhan melihat peristiwa di Lembah Eskol dalam cara pandang yang berbeda. Lembah Eskol adalah tempat untuk pengambilan keputusan, tempat di mana bangsa Israel harus membuat keputusan atas hidup mereka, apakah mereka akan maju atau mundur; memegang janji Tuhan atau mengabaikannya; menikmati kelimpahan atau binasa di padang gurun!.
Setiap kali kita berada di “Lembah Eskol” kehidupan kita, yaitu lembah keputusan kita, peganglah janjiNya dan lakukan apa yang Dia ingin untuk kita lakukan. Mintalah Tuhan memimpin kita untuk menggenapi kehendakNya!.
B. Lembah Kelimpahan
Di lembah Eskol inilah penuh dengan buah yang ajaib bahkan sampai saat ini anggur terbaik di tanah Israel tumbuh di lembah Eskol dan Golan. Buah yang dibawa dari lembah Eskol seharusnya menjadi bukti bagi kebenaran janji Tuhan. Tandan anggur dengan buahnya yang banyak merupakan gambaran hidup yang berkelimpahan, tetapi penggenapan janji Tuhan ini harus diraih dengan iman dan ketaatan.
Peristiwa Lembah Eskol menjelaskan bagaimana orang Israel menanggapi berkat yang Tuhan ingin berikan, mereka tidak mempercayai janji-janji itu. Tuhan mampu melakukan perkara yang besar dan memberi kelimpahan jauh dari yang dapat kita pikirkan. Dia mau serta sanggup memulihkan perekonomian kita dan memberi hidup yang berkelimpahan.
Mazmur 23:4 Pemazmur menyatakan bahwa kondisi lembah air mata, lembah baka sekalipun, bahkan lembah masalah Allah sanggup menjaga dan menuntunnya. Seperti Bapa yang menjaga anak-anakNya dan seperti Gembala yang akan menjaga domba-dombaNya. Jangan takut, jangan panik tapi teruslah berserah dan berlindung kepada Tuhan. Allah sanggup menjadikan lembah demi lembah menjadi kelimpahan di dalam Tuhan. Dan untuk menghadapi situasi ini, kiranya kita selalu menjaga kesehatan, menjaga kebersihan dan menjaga iman percaya kita selalu tidak akan tergoncangkan oleh apapun.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Pdt. Benyamin Henry Setiawan, S.Miss di Ibadah Raya Bethany El Bethel Church Solo Baru pada hari Minggu,15 Maret 2020.