Worship

The Awakening of the Worshipers


Foto oleh George Webster dari Pexels

BeritaMujizat.com – Worship – Kata worship adalah kata yang tidak lagi asing bagi gereja Kristus. Ketika mendengar kata worship, dengan segera yang terlintas dalam benak kita adalah lagu-lagu yang beraroma tentang Tuhan, baik tentang ucapan syukur, pernyataan iman, pengagungan dan sebagainya.

Dalam ibadah-ibadah yang sering dilakukan baik di hari Minggu, maupun pertemuan ibadah lainnya tak luput dari yang namanya menyanyikan lagu pujian dan penyembahan. Tetapi sebagai orang percaya, kita juga sepakat bahwa berbicara tentang worship/penyembahan kepada Tuhan tidak hanya sebatas pada lagu-lagu saja.

Saat mencari artikel tentang “Penyembahan” di mesin pencari Google, ribuan tulisan tentang worship akan bermunculan. Tidak sedikit ada tulisan-tulisan dari sumber yang berbeda namun menuliskan esensi penyembahan yang sama.

Bahkan setelah tulisan ini dipublikasikan, pun suara-suara penyembah/ Voice of worhsipper akan terus-menerus dikumandangkan, dan tidak ada yang salah dengan sesuatu yang disampaikan berulang kali, apalagi ini adalah perihal kebenaran.

Dalam Ulangan 6:7 menekankan sebuah dorongan untuk umat Allah berulang-ulang mengajarkan kepada anak-anaknya tentang perintah untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan, sebagaimana tercantum pada ayat 5.

Berbicara tentang makna penyembahan, secara teori kita sudah memahaminya, tidak perlu lagi dijelaskan panjang lebar. Sikap hati yang benar tentu akan menempati urutan teratas.

Jika sikap hati menjadi sebuah penekanan dari penyembahan kepada Allah, maka worship tidak lagi sebatas lagu dan musik saja, tetapi melibatkan segala sesuatu yang kita kerjakan. Surat Paulus dalam kitab Kolose 3:23 menjelaskan secara singkat dan jelas, Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Inilah worship. Ada sebuah keselarasan antara pengertian yang kita miliki dengan penerapan yang kita lakukan untuk Tuhan. Tidak cukup hanya sebatas memahami tentang apa itu worship tanpa sebuah penerapan yang benar, sehingga worship tidak hanya menjadi pengajaran tetapi ada penghidupan yang menyertai.

Jika mendalami makna dari Kolose 3:23, sangat jelas bahwa apapun yang kita lakukan haruslah seolah-olah seperti untuk Tuhan. Artinya, ada sikap hati yang menghormati Tuhan saat melakukan sesuatu, apapun itu.

Contoh sederhana, cara kita bertutur kata terhadap sesama akan lebih bijak saat kita mengerti bahwa itulah wujud kasih kita kepada Allah, cara kita bekerja/beraktifitas pun akan berdasar pada hati yang mengasihi Tuhan, bukan karena takut untuk dinilai oleh manusia. Karena sejatinya, bukan perkenanan manusia yang dicari, melainkan perkenanan Allah sendiri.

Biarlah kita makin mengerti dan memahami bahwa setiap hal kecil yang kita kerjakan dengan sikap hati yang benar adalah bentuk penyembahan kita kepada Tuhan, cara kita menghormati-Nya. Penyembah-penyembah di akhir zaman harus bangkit dalam setiap aspek kehidupan agar Nama Tuhan dimuliakan. Anugerah Allah yang menyempurnakan pengertian kita untuk dapat menyembah-Nya dengan benar.

Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.

 

Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.

 

Penulis : Mona Grace (El-Bethel House of Prayer Manokwari)

 

Comments

Related Articles

Back to top button