Daily Seeking GodRenungan Harian

Tak Mampu Melihat


Tuhan berdiam di dimensi yang lain dari manusia. Untuk percaya Dia ada butuh IMAN (Rm 1:16). Setelah itu kita butuh cara untuk selalu berkomunikasi dengan Dia. HadiratNya itu universal sekaligus personal.

Universal karena seluruh ciptaan ada dibawah pengaruhNya. Tidak ada satupun yang terjadi dalam hidup manusia di alam semesta ini yang tidak diketahuiNya. Rambut dikepala pun dihitungNya (Luk 12:7).

Meskipun demikan, kebesaranNya tidak membuat dia menjadi susah untuk dicari. Justru Tuhan adalah Allah yang sangat personal. Dia datang ke dunia untuk mencari manusia terhilang hanya untuk “curhat”.   Suatu kebenaran Ilahi yang apalagi disingkapkan membuat manusia terpesona akan kebaikanNya.

Dalam kisah kebangkitan Yesus tiga orang yang berbeda mengalami hal yang berbeda, karena mereka merespon dengan berbeda (Yoh 20:1-18). Maria ketika melihat dengan mata jasmaninya (Yunani : Blepo) di Yoh 20:1 hanya mampu melihat kubur kosong dan tubuh yang dicuri.

Di Yoh 20:6 Petrus yang melihat hanya mampu berteori (Yunani : Theoreo). Tapi ketika Yohanes datang dan melihat, Yohanes percaya di Yoh. 20:8 (Yunani : Pisteuo).

Melihat dengan mata jasmani dan teori-teori tidak akan menemukan Tuhan. Hanya dengan melihat dengan Hati yang mampu menemukanNya.

Amsal mengatakan “Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya” (Amsal 20:27).

Koneksi rohani (spiritual connection) antara manusia dan Tuhan hanya dapat dilakukan dari roh ke Roh, dan hati adalah tempat pertemuannya.

Apa yang sedang kita lihat? Itulah kondisi hati kita!!

Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun.  Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri.  Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.

 

Comments

Related Articles

Back to top button