Internasional

Swedia Deklarasi Pandemi Covid-19 Sudah Berakhir, Menkes: Covid Bukan Bahaya


Bendera Negara Swedia. (Sumber: detik.com)

BeritaMujizat.com – Internasional –Belum lama ini, di tengah melonjaknya covid-19 varian omicron di belahan dunia, sejumlah negara di Eropa seperti Inggris, Denmark, Irlandia, Prancis, Norwergia, Italia Swiss, Belanda, dan beberapa negara lainnya mencabut berbagai pembatasan protokol kesehatan (Prokes).

Tak ketinggalan, Swedia akhirnya mendeklarasikan pandemi Covid-19 di negaranya telah berakhir berakhir baru-baru ini.

Dikutip dari Reuters, Jumat (11/2/2022), Pemerintah Swedia bahkan mencabut hampir semua aturan pembatasan dengan berbagai alasan.

“Saya bisa katakan pandemi ini sudah berakhir. (Penyakit) ini belum berakhir, tapi ada perubahan cepat dan pembatasan sudah selesai,” cetus Menteri Kesehatan Swedia, Lena Hallengre.

Hallengre mengatakan, dengan adanya deklarasi ini, Swedia tidak lagi menganggap Covid-19 sebagai bahaya bagi masyarakat karena beberapa alasan.

Dilansir dari berbagai sumber, ini alasan Swedia mendeklarasikan pandemi Covid-19 Berakhir.

1. Dominasi Varian Omicron dan Tes Covid-19 yang Mahal.

Swedia mencabut sebagian besar aturan penanganan Covid-19, salah satunya tes Covid-19 besar-besaran terhadap masyarakat yang mengalami gejala Corona.

Menurut Kepala Badan Kesehatan Publik Swedia, Karin Tegmark Wisell, seperti dikutip dari AP News, tes Covid-19 besar-besaran sudah tidak lagi relevan. Terlebih belakangan ini kasus Covid-19 didominasi oleh varian Omicron yang bergejala lebih ringan.

“Kami sudah mencapai titik di mana biaya dan relevansi tes ini tidak lagi bisa dibenarkan,” ujar Tegmark Wisell.

“(Sebagai contoh) Jika kami menerapkan tes kepada semua yang mengidap Covid-19, berarti biayanya setengah miliar krona (sekitar 768 miliar rupiah) tiap pekan dan 2 miliar krona (3 triliun) sebulan,” lanjutnya.

Berdasarkan perhitungan ini, per Rabu (9/2/2022) pemerintah akhirnya menetapkan hanya pekerja medis dan kelompok masyarakat rentan yang mengalami gejala Covid-19 saja yang bakal mendapatkan tes PCR gratis. Untuk masyarakat lainnya yang mengalami gejala Covid-19 diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri.

Meski begitu, fasilitas layanan kesehatan swasta di sana masih bisa melaksanakan tes Covid-19 dan memberikan hasilnya bagi pelaku perjalanan internasional. Tetapi, pemerintah tidak akan mengganti biayanya.

2. Vaksinasi Tinggi dan Karakter Masyarakat

Alasan lainnya adalah tingkat vaksinasi Covid-19 di Swedia yang sudah tinggi dan membuat para pejabat kesehatan optimis.

Dari hasil studi yang dirilis pada Selasa (8/2/2022) lalu, sebanyak 85 persen orang Swedia sudah memiliki antibodi.

Seorang pengajar senior di Universitas Sekolah Medis Exeter di Inggris, Bharat Pankhania mengatakan, kebanyakan orang yang sudah divaksinasi di Swedia adalah populasi yang teredukasi dan berpengetahuan. Mereka yang sudah divaksin dipercaya untuk mengisolasi mendiri jika mengalami gejala, tanpa harus melakukan tes Covid-19 massal.

Menurut Pankhania, Swedia bisa menjadi contoh untuk negara-negara lain yang memiliki kriteria yang sama untuk mendeklarasikan pandemi berakhir.

“Swedia sangat memimpin dan negara-negara lain nantinya akan mengikuti. Kita tidak perlu melakukan tes besar-besaran, tapi harus lebih menaruh perhatian pada tempat-tempat sensitif, seperti rumah sakit, panti jompo, dan orang-orang yang rentan,” pungkasnya.

Comments

Related Articles

Back to top button