Surga Yang Dijanjikan Yesus Berbeda!
Sumber gambar
Beritamujizat.com-Spiritualitas-Renungan Aksi terorisme dan kekerasan dengan menggunakan nama agama sedang menjadi perhatian seluruh dunia saat ini. Banyak nyawa melayang begitu saja akibat dari aksi-aksi terorisme dan kekerasan yang terjadi hampir di seluruh penjuru bumi.
Kesedihan, ketakutan, dan kegeraman yang dihadirkan dari aksi-aksi tersebut juga tidak kalah hebatnya. Jutaan orang harus mengungsi dan meninggalkan tempat kelahiran mereka. Selain itu muncul ketakutan (phobia) terhadap suatu penganut agama tertentu, yang dampaknya dapat melahirkan konflik-konflik yang baru di masyarakat.
Aksi terorisme dan kekerasan menggunakan agama sangat erat kaitannya surga. Surga dijadikan landasan untuk menghalalkan tindakan-tindakan yang tidak terpuji seperti membunuh atau menyakiti orang lain. Bahkan para pelaku kekerasan atau teroris tidak ragu-ragu untuk kehilangan nyawa meraka, karena mereka yakin mendapat surga yang nilainya lebih dari segalannya.
Karena dianggap begitu mulai dan sangat berharga, iming-iming tentang surga atau konsekuensi apabila tidak memilikinya, adalah bahan yang efektif untuk mendorong seseorang melakukan apa saja termasuk membunuh atau menyakiti orang lain.
Keterbatasan manusia dalam memahami surga dan kebenarnya, merupakan celah yang dapat digunakan untuk munculnya sikap-sikap ekstrim yang terwujud dalam membunuh atau menyakiti orang lain tanpa ragu.
Dalam iman Kristen, surga adalah realita yang memang benar adanya. Konsepnya adalah absolut total. Posisi Tuhan sebagai pencipta dan manusia adalah ciptaan, memperjelas konsep surga yang ada dalam iman Kristen, bahwa surga bersifat absolut total.
Hanya Tuhan yang dapat menentukan layak tidaknya seseorang untuk masuk dalam surga. Bahkan alkitab juga mengatakan bahwa surga adalah tempat kekuasaan Tuhan dimana surga disebut sebagai kerajaan surga.
Sabagai raja, Tuhan berdaulat penuh atas kerajaanNya. Apabila surga adalah kerajaanNya, hanya Tuhan yang mempunyai wewenang untuk menentukan siapa saja yang dapat masuk di dalamnya. Konsep ini sebenarnya tidak jauh beda dengan konsep surga yang dipercayai oleh para tokoh teroris yang sedang heboh hari-hari ini.
Akan tetapi secara teologis, membunuh atau menyakiti orang lain jelas bukan cara yang tepat bahkan ditolak dengan tegas. Bahkan sesungguhnya dalam iman Kristen, kita juga tidak boleh memiliki ketakutan yang berlebihan (phobia) terhadap siapapun.
Pendekatan surga yang dihadirkan melalui Kristus Yesus sangatlah berbeda dengan pendekatan yang dibawa oleh pelaku-pelaku teror dengan menggunakan nama agama.
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat (Lukas 5: 32)
Kedatangan Kristus Yesus untuk mengabarkan kebenaran surga bukan untuk menyelapkan orang-orang yang dianggap berdosa, justru Dia datang untuk orang-orang berdosa agar dapat kembali ke jalan yang benar.
Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya (Matius 9 : 10).
Pada waktu itu Yesus justru dicibir oleh orang-orang karena dia makan bersama orang-orang berdosa. Bergaul dengan penjahat apalagi makan bersama adalah sesuatu yang tidak lazim. Hal tersebut sangat kecil kemungkinannya untuk dilakukan oleh para pemuka agama.
Sedangkan teroris atau kelompok kekerasan dengan menggunakan nama agama justru berbuat sebaliknya. Mereka membunuh, menyakiti, atau menyingkirkan orang-orang yang dianggap tidak suci atau tidak mengenal Tuhan.
Sebagai umat Kristen sikap kita menghadapi terorisme dan kekerasan dengan menggunakan nama agama harus tegas. Kita jelas menolak kekerasan dalam bentuk apapun dan juga menolak untuk memiliki ketakukan yang berlebih (phobia) terdapat umat agama yang lain.
Sewaktu-waktu bom bisa meledak di depan gereja kita, atau pelaku kekerasan sedang melakukan aksinya di sekitar kita. Namun kita tidak boleh takut dan kalah terorisme. Ketakutan yang berlebihan hingga berubah menjadi kebencian dengan umat agama lain adalah tujuan utama pelaku teroris.
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Filipi 1:21)
Surga yang tidak mungkin kita dapatkan hanya dengan melakukan perbuatan baik atau perbuatan membela agama, adalah kekuatan kita untuk melawan terorisme dan kekerasan dengan menggunakan agama (GR).