Renungan

Salah Satu Larangan Besar Allah – 4 Juli


roc

 

Jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
(Mazmur 37:8) 

 

Intro:

Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa marah, gusar, dan khawatir (Ing., fret) adalah suatu hal yang jahat, seperti yang dikatakan oleh renungan hari ini. Bukan saja hal itu menjadikan kita tidak puas mental dan rohani, tetapi mengakibatkan dosa. Renungan ini mengajak kita bukan saja “Jangan marah”, tetapi mempunyai sifat tidak dapat marah dengan menghidupi “berdiam diri di hadapan Tuhan” – yang tidak tergantung pada situasi yang kita hadapi.

 

 

Renungan:

Marah atau tepatnya gusar, menjadikan diri kita tidak puas secara mental atau rohani. Mengatakan “Jangan marah” adalah satu hal, tetapi mempunyai sifat tidak dapat marah merupakan hal lain yang berbeda.

Memang mudah untuk mengatakan, “ Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ” dan “ nantikanlah Dia ” (Mazmur 37:7), sampai “dunia kecil” kita terjungkir dan kita terpaksa hidup dalam kebingungan dan penderitaan seperti yang dialami banyak orang. Mungkinkah dalam saat seperti itu untuk “berdiam diri di hadapan Tuhan”?

Jika, “Jangan” ini tidak berlaku dalam hal seperti itu, itu tidak akan berlaku dalam hal lainnya. “Jangan” ini harus berlaku pada hari-hari sulit dan dalam ketidakpastian, seperti juga pada hari-hari kedamaian kita, atau itu tidak akan pernah berlaku di mana pun. Dan jika itu tidak berlaku dalam kasus yang Anda hadapi, itu tidak akan berlaku pada siapa pun lainnya.

Berdiam diri di hadapan Tuhan adalah tidak bergantung pada keadaan atau situasi luar Anda, melainkan pada hubungan Anda dengan Allah.

Kekhawatiran selalu mengakibatkan dosa. Kita cenderung berpikir bahwa sedikit khawatir dan cemas merupakan pertanda betapa bijaksananya kita (memikirkan hidup ini), tetapi sebenarnya kekhawatiran lebih menunjukkan betapa buruknya kita secara moral.

Kemarahan timbul dari keinginan untuk memaksakan kehendak kita. Yesus tidak pernah cemas atau khawatir karena tujuan-Nya bukan untuk melaksanakan rencana-Nya sendiri, melainkan untuk menggenapkan rencana Allah. Kemarahan adalah suatu hal yang jahat bagi seorang anak Allah.

Apakah Anda mengiyakan jiwa Anda yang bodoh berpendapat bahwa situasi Anda terlalu sulit bagi Allah? Kesampingkan semua pendapat dan spekulasi Anda dan “tinggallah di bawah naungan Yang Mahakuasa ” (Mazmur 91:1, NKJV). Pikirkanlah baik-baik dan katakan kepada Allah bahwa Anda tidak mau marah atau gusar tentang apa pun yang menyangkut diri Anda. Semua kemarahan dan kekhawatiran kita disebabkan oleh karena perencanaan tanpa Allah.

 

Penulis : Oswald Chambers
Sumber : Sabda.Net, M. Agustinus Pur

 

Comments

Related Articles

Back to top button