Refleksi Praktis Doktrin Allah Trinitas Dalam Panggilan Keluarga
BeritaMujizat.com – Keluarga – Hari ini kita melihat kehancuran sosial yang luar biasa akibat ketidakmengertian manusia tentang kebenaran sebuah relasi kasih. Relasi cinta atau kasih yang diimpikan sebagai kebahagiaan dan keindahan hidup justru menjadi penderitaan bahkan kematian.
Setiap hari kita mendengar begitu banyak berita tentang bapak yang memperkosa anaknya, saling bunuh suami dan istri, dan fenomena tren kawin cerai. Belakangan ini viral di media sosial, berita tentang antrian panjang orang sedang mengurus kasus perceraiannya.
Menurut data yang ada, selama April 2020 sampai Mei 2020 tercatat pendaftaran cerai sebanyak 20 ribu di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah itu, lantas meningkat di masa new normal yang sekitar 57 ribu perceraian di bulan Juni-Juli Sumber . Selain itu, banyak orang generasi muda saat ini terancam hidupnya karena hidup dalam pergaulan bebas yang berbahaya.
Kematian seorang gadis berusia 16 tahun yang diikat dan ditenggelamkan oleh pacarnya akibat hamil diluar nikah, menjadi bukti nyata begitu bahayanya hidup dalam pergaulan bebas. Selain itu jumlah yang bayi yang dibunuh atau dibuang juga semakin meningkat akibat maraknya pergaulan bebas.
Melihat kehancuran sosial yang sedang terjadi dengan sangat dahsyat, Gereja perlu mulai melihat atau menerangkan doktrin Trinitas secara praktis. Selama rahasia ini keindahan relasi kasih Allah yang sempurna dalam doktrin Trinitas tersandera oleh debat-debat yang mempertanyakan kebenaran Tritunggal.
Akibat tersandera oleh debat-debat seputar kebenaran Trinitas, kita merasa hanya perlu belajar tentang kebenaran Trinitas untuk mempertahakan iman dari kelompok yang menentang Trinitas. Relasi kasih yang sempurna dalam doktrin Trinitas harus direfleksikan secara praktis dalam kehidupan, terutama kehidupan berkeluarga.
Doktrin Trinitas sangat penting sekali untuk merekonstruksi kehidupan sosial manusia yang hancur oleh relasi kasih tidak sempurna yang dibangun manusia. Relasi kasih yang sempurna dalam doktrin Trinitas menyadarkan manusia bahwa relasi kasih atau cinta hanya dapat terjadi ketika kita berani mematikan keegoisan diri.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yoh 3 : 16
Proses mematikan ego pribadi untuk dapat saling mencintai atau mengasihi ini juga membuka mata kita tentang kebohongan relasi kasih yang selama ini dibungkus dengan karya seni maupun hiburan. Proses mematikan ego pribadi ini juga menunjukan bahwa pacaran merupakan hal yang tidak tepat untuk anak-anak.
Doktrin Trinitas yang menyatakan kasih keluar dari pribadinya menjadi panggilan keluarga dalam untuk keluar menyatakan kasihNya pada dunia. Relasi kasih yang terbangun dalam keluarga harus dinyatakan keluar pada orang-orang yang mengalami penderitaan akibat tidak mengenal kasih.
Penulis : Gilrandi ADP