El-BethelRenunganRenungan Harian

Progresif atau Konservatif?


BeritaMujizat.com – Renungan – Topik yang cukup ramai dibicarakan beberapa minggu yang lalu adalah tentang “Kristen Progresif”. Mungkin beberapa dari kita sebelum hal ini viral, kata Kristen Progresif merupakan hal yang asing buat kita.

Progresif sendiri memiliki arti sebuah konsep atau pendekatan yang menekankan pada perubahan, peningkatan, atau perkembangan yang berkelanjutan.

Progresif sebenarnya merupakan hal yang baik. Perubahan, peningkatan dan perkembangan. Ketiga hal tersebut merupakan hal yang sebenarnya Yesus lakukan pada Ia masih ada di dunia.

Sebagaimana kita melihat bahwa Yesus memiliki sikap “progresif”. Penekanan “progresif” dalam konteks Yesus adalah ketika Yesus menjadi berbeda dengan tradisi-tradisi pada zaman itu. Sebagai contoh, ketika Yesus menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat (Matius 12:9-15a).

Yesus “memecah” tradisi manusia yang membatasi kita untuk mengikuti perintah Allah yang sebenarnya. Yesus juga merupakan pribadi yang konservatif. Konservativ sendiri memiliki arti hal yang memperjuangkan nilai-nilai kultural yang sudah ada.

Yesus tidak pernah mengajari kita untuk menjadi pribadi yang keluar dari hukum yang sudah Allah tuliskan dalam kitab-kitab sebelumnya. Yesus dan perjanjian baru menjadi penggenapan bahwa firman yang ditulis di perjanjian lama sudah menjadi daging.

Yesus menyempurnakan sekaligus memberi kita teladan bagaimana kita menjadi orang kristen yang progresif serta konservatif.

Progesif yang benar adalah ketika kita terbuka dengan koreksi yang membuat kedagingan kita semakin berkurang. Progresif yang benar adalah ketika kita semakin mengenal Yesus, kita semakin mencintai Dia. Progresif yang benar adalah ketika kita semakin berkurang dan Yesus semakin bertambah di dalam hidup kita.

PERENUNGAN

Apakah dalam perjalanan hidup kita keinginan pribadi kita masih lebih besar dari keinginan Yesus itu sendiri?

DOA

“Terima kasih Tuhan atas setiap akal yang Engkau beri dalam setiap kehidupan kami. Kami bersyukur kalau sampai hari ini kami terus merasakan setiap kasih dan kemurahan-Mu dalam hidup kami. Dalam perjalanan hidup kami mengenal hati-Mu, seringkali justru kami melibatkan kedagingan kami. Ampuni setiap pengertian kami yang salah selama ini dan membuat kami semakin jauh dari apa yang Engkau mau. Terima kasih atas pengampunan-Mu Tuhan, Amin.”

Penulis : Kezia G.

Comments

Related Articles

Back to top button