Diluar Pemikiran Orang Biasa, Pesan Terakhir Rasul Petrus Sebelum Istrinya Dieksekusi Nero
BeritaMujizat.com – Martir – Kemartiran (martyrdom) adalah bagian yang integral dari iman kristen. Sejak awal Tuhan panggil, Dia memberikan karakteristik seorang murid adalah ‘meninggalkan semua’. Murid-murid pertama Yesus adalah para penjala ikan. Bagi mereka jala adalah kehidupan. PerintahNya untuk mereka jelas, pilih jala atau ikut Dia.
Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia (Mat 2:2)
Keputusan yang bulat 100% inilah yang membuat murid-murid adalah orang-orang yang sangat radikal. Tidak lagi menengok kebelakang dan siap untuk menderita bagi InjilNya. Paulus menasihati Timotius muda untuk tidak jadi ‘pengecut’ (spirit of cowardice), melainkan harus memiliki keberanian Ilahi.
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. (II Ti. 1:8)
Sejarah gereja mencatat bahwa 120 orang ‘sisa’ (the holy remnant) akhirnya secara tradisi dipercaya semua mati sahid, kecuai rasul Yohanes. Itu pun setelah Yohanes digoreng dalam penggorengan besar dan tidak bisa mati. Akhirnya dibuang ke pulau Patmos, dan disana dia mendapatkan pewahyuan yang ditulis di kitab Wahyu.
Sejarah panjang gereja modern juga memperlihatkan bahwa, dari abad ke abad “darah martir” seakan-akan ada untuk mendahului sebuah kebangunan-kebangungan rohani yang membawa terobosan di semua wilayah. Para martir ini adalah para pioner yang kepada mereka, para pengikut Kristus berhutang.
Dari semua martir yang ada, istri rasul Petrus adalah kisah yang jarang diketahui. Rasul Petrus ditulis memiliki seorang istri secara eksplisit di I Kor. 9:5. Bahkan mertuanya yang demam, sempat mendapatkan pelayanan langsung dari Yesus (Mat 8:14, Mar. 1:30, Luk. 4:38).
Tradisi gereja menuliskan bahwa Petrus akhirnya mati ditangan kaisar Nero dan secara khusus meminta untuk disalibkab terbalik.Tapi dari balik kisah kemartian Petrus, dihari yang sama istri Petrus lebih dahulu dieksekusi. Dan ketika istrinya dibawa ketempat penyaliban, Petrus sempat berteriak dan memberikan pesan terakhir, “Oh Thou, remember the Lord” (Berdasarkan tulisan Clement di Stromateus).
Pesan Petrus itu kalau diterjemahkan bahasa gaul, kira-kira seperti ini “Sayang, ingat Tuhan Ya“. Pesan yang hanya bisa diberikan oleh orang yang benar-benar mengerti artinya Cinta. Cinta Tuhan, dan cinta istri. Perpisahan mereka pun cuma sebentar. Di hari yang sama, akhirnya Petrus bertemu kembali di Firdaus. Pasangan martir yang mengubah sejarah.
Penulis : Hanny Setiawan
Sumber : Fox Books of Martyrs