Berita Gereja

Nadab, Raja Israel: Ketidaksetiaan yang Menghantarnya ke Kematian


BeritaMujizat.com – Spiritualitas –  Nadab adalah raja kedua dari Kerajaan Israel Utara. Ia adalah putra dari Yerobeam bin Nebat, yang dikenal sebagai Yerobeam I, raja pertama Israel Utara. Yerobeam memerintah selama 22 tahun sebelum digantikan oleh putranya, Nadab.

Dalam 1 Raja-raja 14:20 dikatakan:

“Lamanya Yerobeam memerintah ada dua puluh dua tahun, kemudian ia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Maka anaknya menjadi raja menggantikan dia.” (1 Raja-raja 14:20)

Pemerintahan Nadab

Nama Nadab berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “Murah Hati.” Namun, selama masa pemerintahannya yang singkat, ia berbuat dosa di mata Tuhan. Nadab menyembah berhala dan menyesatkan rakyat Israel untuk ikut dalam penyembahan berhala. Hal ini berlangsung selama dua tahun masa pemerintahannya.

Nadab naik takhta pada tahun ke-2 pemerintahan Raja Asa dari Yehuda (tahun ke-22 Kerajaan Yehuda) setelah perpecahan Kerajaan Israel. Jika perpecahan Kerajaan Israel terjadi pada 931 SM, maka tahun ke-22 (tahun ke-2 Asa) menandai wafatnya Yerobeam dan naiknya Nadab sebagai raja pada 910 SM. Namun, pada tahun ke-23 (tahun ke-3 Asa) atau 909 SM, Nadab dibunuh oleh Baesa.

Sebagaimana tertulis dalam 1 Raja-raja 15:28:

“Baesa membunuh dia dalam tahun ketiga zaman Asa, raja Yehuda, dan menjadi raja menggantikan dia.” (1 Raja-raja 15:28)

Pembunuhan Nadab oleh Baesa

Pada tahun ke-2 pemerintahannya, Baesa bin Ahia dari kaum Isakhar mengadakan konspirasi melawan Nadab. Saat itu, Nadab dan pasukan Israel sedang mengepung Gibeton, wilayah milik orang Filistin. Baesa memanfaatkan situasi ini untuk membunuh Nadab di Gibeton dan merebut takhta.

Setelah berhasil merebut kekuasaan, Baesa segera membunuh seluruh keturunan Yerobeam tanpa menyisakan seorang pun. Hal ini dilakukan untuk menggenapi nubuat yang disampaikan oleh Ahia, orang Silo. Peristiwa ini dijelaskan dalam 1 Raja-raja 15:27,29:

“Dan Baesa bin Ahia, dari kaum Isakhar, mengadakan persepakatan melawan dia. Baesa menewaskan dia di Gibeton yang termasuk wilayah orang Filistin, sedang Nadab dan seluruh Israel mengepung Gibeton itu. Segera sesudah ia menjadi raja, ia membunuh seluruh keluarga Yerobeam; tidak ada yang bernafas yang ditinggalkannya hidup dari pada Yerobeam, sampai dipunahkannya semuanya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya Ahia, orang Silo itu.” (1 Raja-raja 15:27,29)

Pemerintahan Nadab berlangsung sangat singkat, hanya dua tahun, sebelum ia terbunuh di tangan Baesa. Seperti ayahnya, Yerobeam, Nadab dianggap melakukan kejahatan di mata Tuhan karena membawa Israel ke dalam penyembahan berhala. Kejatuhannya menjadi penggenapan nubuat Tuhan terhadap keluarga Yerobeam melalui Ahia, orang Silo. Setelah Nadab terbunuh, Baesa naik takhta dan memerintah Israel, menandai akhir dari dinasti Yerobeam.

Comments

Related Articles

Back to top button