Mount of Zion
MOUNT OF ZION
MAZMUR 132:13-14
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Dalam perjalanan hidup kita, tanpa Tangan Tuhan kita tidak akan mampu menjalaninya karena hanya Tangan Tuhanlah yang membawa kita bisa naik ke atas bukit Sion. Kita harus bisa memastikan supaya hidup kita bisa mendapatkan Sion. Oleh sebab itu kita harus selalu meminta pertolongan Tuhan. Di Gunung Sion inilah, setiap kita mendapatkan pribadi-Nya dan pertolongan Tuhan.
Gunung Sion berbeda dengan gunung Sinai. Di gunung Sinai ini banyak sekali aturan-aturan Tuhan, di gunung Sinai penuh dengan ketakutan, ada 2 loh batu di sana. Di Gunung Sinai ini terjadi Pentakosta yang pertama, bangsa Israel setelah 50 hari keluar dari bangsa Mesir hanya bisa melihat gunung Sinai dan penuh ketakutan. 50 hari juga setelah Tuhan Yesus bangkit tetapi berada di gunung Sion, tempat Tuhan bertakhta.
Gunung Sion pada zaman Israel selalu diperebutkan oleh orang-orang Zebus dan tidak dimiliki oleh bangsa Israel. Secara geografis gunung Sion dimiliki oleh Israel yaitu Yehuda dan Benyamin yang gagal merebut Gunung Sion dari orang-orang Zebus. Daud menjadi salah satu raja yang menunggu selama 13 tahun, dan pertama kali yang dilakukan dan diambil oleh Daud adalah merebut bukit Sion. Ini adalah peperangan pertama yang dilakukan oleh raja Daud. Dan ketika Daud mengambil bukit Sion, Daud selalu mengalami kemenangan.
Setiap kita harus tahu dan mengerti arti dari bukit Sion. Setiap kita perlu mengalami dan menduduki bukit Sion supaya ada kemenangan hidup yang akan diraih. Daud sangat memprioritaskan bukit Sion dan mengutamakan hadirat Tuhan. Dalam Yesaya 4:5 dikatakan bahwa diatas gunung Sion ada pertemuan dan hadirat Tuhan yang menjadi prioritas dari hati Daud. Di dalam kenyataan hidup kita, terkadang kita sulit dan lupa untuk mencari Bukit Sion. Ketika raja Daud menghitung pasukannya, itu berarti ada spirit kesombongan dalam diri raja Daud.
Ada pilihan yang harus dipilih Raja Daud yaitu selama 3 tahun bangsa Israel menghadapi kelaparan, 3 bulan di kejar oleh pedang dan 3 hari menghadapi penyakit sampar. Dan raja Daud memilih pilihan ke 3 dan akibatnya 70 orang bangsa Israel mati karena sampar. 70 orang mati gara-gara raja Daud menghitung pasukan.
Semakin hari semakin ke sini, kita akan semakin sulit membagi dan mengatur waktu untuk mencari hadirat Tuhan. Kita tidak aka menang banyak dan mendapat banyak kalau kita tidak menang di bukit Sion. Dalam kehidupan raja Daud, dia punya kesalahan terbesar dalam hidupnya. Dia berzinah dengan istri Uria dan merencanakan pembunuhan suaminya.
Dosa ke dua adalah raja Daud menghitung pasukan perangnya. Lalu Daud berdoa dan bertobat, dan Tuhan meminta agar Daud memberikan korban/mezbah dipengirikan orang Zebus. Daud memberikan korban di pengirikan dan Tuhan mengingini korban di bukit Sion. Dan Daud harus membangun mezbah bagi Tuhan dan wabah selesai (1 Tawarikh 21:18).
1. Bertobat dan Membawa Mezbah di hadirat Tuhan
Daud mengerti betul waktu dia berbuat salah, dia tidak memprioritaskan Tuhan. Tetapi Tuhan sangat mengasihi Daud, dan dia tetap memilih dan mengampuni Daud. Sikap yang diambil Daud, adalah dia selalu berada di dalam hadirat Tuhan. Ketika berada di dalam hadirat Tuhan, maka kita bisa melihat keindahan Tuhan. Di hadirat Tuhan, maka kita bisa melihat harapan. Di hadirat Tuhan bisa membuka pintu gerbang kemudahan ( Yesaya 51:3).
2. Memiliki Otoritas dan Kuasa
Orang Zebus tidak akan mau memberikan dengan mudah Bukit Sion kepada bangsa Israel. Tetapi berkat Daud, maka bukit Sion bisa rebut. Kalau kita punya sikap seperti raja Daud, maka kita akan mendapat bukit Sion. Orang Zebus hanya bisa mengintimidasi (2 Samuel 5:6). Daud menang mengalahkan orang Zebus dalam 1 hari. Orang Zebus selalu mengintimidasi bangsa Israel. Tuhan ingin kita punya kuasa untuk melangkah dan memenangkan setiap pertandingan kehidupan. Sion adalah tempat para imam dan para nabi memerintah (Mazmur 132:13-16; Mazmur 2:6).
Setiap kita punya masa lalu, tapi selalu ada langkah. Jika kita setia dan tekun maka kita akan bisa naik ke bukit Sion meski terkadang sulit. Oleh sebab itu terus jalan dalam hadirat Tuhan meski akan banyak intimidasi menyerang hidup kita. Ketika kita melangkah dan terus menuju bukit Sion, kita tidak akan mendengar intimidasi lagi maka perlu ada otoritas dan kuasa untuk mengalahkan intimidasi.
Dibutuhkan ketekunan dan kesetiaan untuk bisa naik gunung Sion. Seperti dua kaki untuk melangkah begitu juga dengan ketekunan dan kesetiaan harus berjalan bersama. Ketekunan dan kesetiaan itu harus dilatih setiap hari. Kita terus tekun mencari Tuhan. Kita menghadap Tuhan di pertemuan-pertemuan yang sudah Tuhan tetapkan. Jangan biarkan intimidasi datang menyerang.
Intimidasi hanya membuat kita lemah dan menyerah, tapi berbeda dengan hadirat Tuhan akan membuat kita menang dari intimidasi. Sudah banyak Daud mengalami tekanan, kegagalan dan kejatuhan. 1 langkah demi 1 langkah kita harus terus mendekat kepada Tuhan, maka akan ada identitas yang terlihat nampak dalam diri kita sebagai anak Allah. Terus miliki iman supaya bisa mengubah fakta yang lama menjadi fakta yang baru.
3. Menetap di Bukit Sion (1 Tawarikh 11:7-8)
Setelah Daud merebut, maka Daud menduduki dan menjalani serta menetap di tanah kediaman. Setelah kemenangan yang besar maka kita harus menetap di Bukit Sion. Supaya kemenangan itu tidak diambil oleh iblis. Hidup kita harus menetap dan menjaga bukit Sion. Kita harus menetap dan menjaga bukit Sion.
Menetap di rumah Tuhan dengan doa, pujian maka kemenangan akan terjadi. Karena kemenangan yang tidak terjaga dengan baik akan dapat menjadi kegagalan di masa yang akan mendatang. Oleh sebab itu kita harus mempunyai strategi, menjaga kemenangan, menetap di Sion, di hadirat Tuhan dan terus menjaga hadirat Tuhan.
Akan ada dorongan untuk terus naik ke atas dan merebut bukit Sion dari tangan orang Zebus. Dalam Ibrani 11:22-33 di puncak gunung Sion akan ada berkat double porsi. Di Sion akan ada berkat ketika kita tinggal di dalamnya. Terus tekun dan setia untuk tetap naik ke puncak Sion. Diperlukan kekuatan baru untuk naik ke buķit Sion supaya kita bisa melihat keindahan Tuhan di atas bukit Sion.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdt. Benyamin Henry Setiawan,S.Miss pada hari Minggu Pagi, 07 Maret 2021 di ibadah Online Di Bethany El Bethel Solo Baru.
Penulis : Yohana Sri Pamularsih