More of You less of me
BeritaMujizat.com – Renungan – Pada ayat di atas, bagaimana Yohanes memberi kesaksian bahwa sampai kapanpun, Yesus yang harus semakin besar dan dirinya semakin kecil. Tapi ada beberapa hal yang perlu diketahui dari latar belakang kehidupan Yohanes Pembaptis:
Pertama, garis keturunan. Yohanes Pembaptis anak dari Zakharia dan Elisabet, yang merupakan keturunan
dari Imam Harun dari suku Lewi. Satu keturunan yang mempunyai posisi terhormat.
Kedua, keahliannya berkhotbah. Pada waktu itu Yohanes Pembaptis tidak berkhotbah di sinagoge (tempat ibadah orang Yahudi) serta di tempat-tempat umum lainnya yang dapat membuka kesempatan bagi banyak orang untuk datang mendengarkannya. Yohanes Pembaptis berkhotbah di padang gurun, tidak ada orang yang mau ke padang gurun, apalagi tinggal di sana.
Ini menunjukkan betapa sepi dan sunyinya tempat itu, gersang dan daerah ini berada di sekitar sungai Yordan. Namun yang menakjubkan adalah justru banyak orang yang mau datang dari Yudea dan Yerusalem untuk mendengar khotbahnya (Markus 1:5).
Bahkan orang-orang penting dari Yerusalem, orang-orang terhormat dan berpendidikan tinggi seperti imam-imam, orang-orang Lewi dan orang-orang Farisi dikirim khusus untuk menemui Yohanes Pembaptis untuk melihat sendiri Yohanes pembaptis, mendengarkan apa yang Yohanes Pembaptis sampaikan dan meminta keterangan-keterangan penting darinya (Yoh. 1:19 – 28)
Ketiga, sahabat dari mempelai laki – laki di katakan di: Yohanes 3:29 (TB) Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Semua hal di atas semestinya dapat menjadi kebanggaan bagi Yohanes Pembaptis dan bisa membuat ia menjadi semakin besar dalam pelayanannya. Namun ternyata tidak! Justru Yohanes bersaksi bahwa kedatangan nya diperintahkan oleh Allah untuk mendahului Yesus, membawa kabar baik, mengabarkan kedatangan Yesus ke dunia. Yohanes tahu dengan jelas posisinya. Ia tahu bahwa dirinya hanyalah untuk membuka jalan bukan untuk membesarkan segala pelayanannya.
Sama hal nya dengan Paulus, ia adalah seorang pekerja Tuhan yang luar biasa. Keteguhan, kekuatan dan keberaniannya sungguh mengajarkan banyak hal. Dari pembantai orang Kristen, menjadi penginjil yang
mengubahkan hidup banyak orang. Tapi apakah Paulus memegahkah diri nya? Sama sekali tidak.
Justru Paulus berkata berkali-kali dalam suratnya di 1 Korintus 15:9 ; Efesus 3:8; 1 Timotius 1:15. I am the sinnest
of the sinner. Itu pengakuan Paulus. Kita bisa melihat intensitas yang semakin meningkat dari ketiga perkataan Paulus di atas. Paulus menjadi semakin kecil ketika Kristus berada semakin besar di dalam dirinya.
“More of You less of me, cara menjadi serupa dengan Kristus adalah dengan mengalahkan keakuan diri kita sendiri dan mau menjadi benih yang mati dan berakar sepenuhnya di dalam Kristus.”
PERENUNGAN
Pernahkah kita merenungkan semua hal yang hari ini kita kerjakan, apakah itu semua sungguh untuk
kemuliaan nama-Nya?
DOA
“Tuhan, ampuni kami mungkin seringkali kami merasa berhasil dalam beberapa hal dalam pelayanan
kami atau segala hal yang kami kerjakan, tapi hari ini Tuhan ajarkan dan bentuk kami kembali bahwa
sebenarnya semua hanyalah tentang Engkau dan hanya bagi kemuliaan nama-Mu. Amin.”
Penulis : Fida