Menghidupkan Penyembahan: Kembali ke Inti Relasi dengan Tuhan
BeritaMujizat.com – Renungan – Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penyembahan memiliki arti sebagai pernyataanhormat baik dalam bentuk kata-kata maupun perbuatan lengkap dengan bahasa tubuh yangmengikutinya atas dasar menunjukkan sikap hormat dengan penuh kekhidmatan kepada pribadi yang dimuliakan.
Secara mudah dapat diartikan menjadi bentuk ekspresi kekaguman kita yang dalam konteks ini kepada Tuhan, tidak hanya dalam bentuk perkataan namun melalui setiap tindakan kita. Sering kali pemikiran kita terkotak-kotak bahwa yang namanya penyembahan hanya dilakukan ketika kita sedang berada dalam persekutuan, ibadah, maupun peribadatan dalam bentuk liturgi agamawi yang ada.
Tanpa kita sadari sebenarnya penyembahan memiliki arti yang lebih luas lagi, dimana bahkan setiap apapun yang kita lakukan, sesimpel apapun itu merupakan bentuk penyembahan kita kepada Allah kita. Bagaimana setiap perkataan bahkan tindakan kita, kita mencerminkan kekaguman kita pada-Nya.
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Yohanes 4:23-24
Menyembah (ayat 23) dalam bahasa aslinya Proskuneo yang memiliki arti mencium. Menyembahmembutuhkan sebuah keintiman dan hubungan yang erat dengan pribadi yang kita sembah. Tapi masalahnya sering kali kita terjebak dengan kondisi dimana Tuhan mengenal kita, tapi kita hanya sekedar tahu bahkan lebih sering mendengar cerita Tuhan melalui cerita orang lain, namun tidak bisa melihat atau pun merasakan pekerjaan Tuhan dalam hidup kita secara pribadi.
Ketika kebaikan Tuhan mulai menjadi hal yang biasa saja bagi kita dan tidak lagi menggairahkan, di fase itulah sebenarnya kita sedang tidak bisa melihat kebaikan Tuhan. Dan ketika kita tidak bisa melihat kebaikan Tuhan, sebenarnya kita sedang kehilangan koneksi dengan Tuhan. Masalah selanjutnya yang muncul adalah seringkali kita terjebak dalam kegiatan produksi dan menyampingkan esensi koneksi.
Pada Lukas 10:42 Yesus secara tersirat mengatakan bahwa koneksi lebih berharga dibanding dengan produksi karena koneksi dengan Allah bersifat kekal sedangkan produksi (kesibukan pekerjaan, kehidupan pribadi, berusaha untuk terlihat baik dan produktif dimata orang lain bahkan dalam konteks pelayanan sekalipun) bersifat sementara. Tanpa adanya koneksi, kita tidak bisa menyembah Tuhan.
PERENUNGAN:
Kehidupan penyembahan yang berarti adalah ketika hidup kita senantiasa terkoneksi dengan Tuhan, karena tanpa adanya koneksi kita tidak dapat menyembah Tuhan.
DOA
“Tuhan kami bersyukur buat setiap kasih-Mu dalam hidup kami. Ampuni kami Tuhan ketika sering kali kami terlalu sibuk dengan setiap apa yang kami lakukan sehingga kami tanpa sadar kehilangan hubungan yang intim dengan-Mu. Buka mata kami, buka hati kami Tuhan, ajari kami untuk senantiasa terus melihat setiap kebaikan-Mu dalam hidup kami. Ajari kami untuk selalu peka dengan setiap pekerjaan dan perbuatan-Mu yang ajaib di sekitar kami juga. Kembali kami letakkan setiap hidup dan hati kami kembali, kami mau senantiasa terus terkoneksi dengan-Mu. Terimakasih Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.”
Penulis : Zerlinda