Spiritualitas

Mengapa Elul adalah Bulan Pengampunan dan Pertobatan?


BeritaMujizat.com – Spiritualitas – Bulan Elul dikenal sebagai “bulan pertobatan,” “bulan belas kasihan,” dan “bulan pengampunan.” Bulan ini merupakan waktu penting bagi setiap individu untuk mendekat dan menemui Tuhan, yang digambarkan sebagai “Sang Raja.”

Elul adalah bulan kedua belas dalam kalender sipil Yahudi dan bulan keenam dalam kalender eklesiastikal, serta dianggap sebagai bulan kesembilan dalam sistem kalender Yahudi. Nama Elul, seperti bulan-bulan lainnya dalam kalender Ibrani, berasal dari masa Pembuangan Babel, dan dalam bahasa Akkadia, “elūlu” berarti “panen.” Menariknya, nama ini juga memiliki kemiripan dengan bahasa Arab dan Turki yang menggunakan varian “Aylul” atau “Eylül” untuk menyebut bulan September, menunjukkan hubungan linguistik antara bahasa Ibrani dan Arab.

Elul merupakan waktu yang sangat penting untuk pertobatan sebagai persiapan menyambut Hari Raya Rosh Hashanah (Tahun Baru Yahudi) dan Yom Kippur (Hari Penebusan). Nama “Elul” memiliki kemiripan dengan kata dalam bahasa Aram yang berarti “mencari.”

Talmud juga menyebutkan bahwa “Elul” merupakan akronim dari frasa “Ani L’dodi V’dodi Li,” yang berarti “Aku kepunyaan kekasihku, dan kekasihku kepunyaanku” (Kidung Agung 6:3). Ini menekankan pentingnya introspeksi dan mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai persiapan menghadapi Hari Penghakiman di Rosh Hashanah serta Hari Penebusan di Yom Kippur.

Sebagai bulan terakhir dalam kalender Yahudi, Elul menghubungkan tahun yang akan berakhir dengan tahun baru yang akan datang. Di bulan ini, umat Yahudi diharapkan untuk merenungkan perjalanan spiritual mereka, mengevaluasi diri, dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Setiap hari dalam bulan Elul, suara shofar ditiup sebagai panggilan pengingat, dan Mazmur khusus dibacakan sebagai bagian dari persiapan menuju Rosh Hashanah dan Yom Kippur.

Elul disebut “bulan pertobatan,” “bulan belas kasihan,” dan “bulan pengampunan.” Bulan ini datang setelah bulan-bulan sebelumnya, Tammuz dan Av, yang diisi dengan tragedi-tragedi, termasuk peristiwa penyembahan anak lembu emas yang mencerminkan dosa umat manusia.

Pada awal bulan Elul, Musa kembali naik ke Gunung Sinai membawa loh hukum yang baru setelah peristiwa tersebut. Ia tinggal di sana selama 40 hari, sampai Yom Kippur, hari di mana Tuhan memberikan pengampunan kepada umat-Nya. Sejak itu, Elul menjadi waktu yang ditetapkan untuk mencari pengampunan dan kasih Tuhan, sekaligus waktu yang ideal untuk melakukan teshuvah, yaitu pertobatan yang mendalam.

Dalam konteks spiritual yang kaya ini, Elul dianggap sebagai bulan yang penuh makna, mendorong pertobatan, introspeksi, serta memperdalam hubungan dengan Tuhan.

Comments

Related Articles

Back to top button