Melihat Seperti Tuhan Memandang
BeritaMujizat.com – Renungan – Ketika bangsa Israel tiba di padang gurun Paran, Tuhan memerintahkan Musa untuk mengutus dua belas orang mengintai tanah Kanaan—negeri yang telah dijanjikan-Nya kepada umat-Nya. Musa taat dan menjalankan perintah itu sesuai dengan titah Tuhan.
“Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: ‘Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel.’” (Bilangan 13:1-2)
Setelah empat puluh hari, para pengintai kembali dan menyampaikan laporan mereka. Mayoritas dari mereka mengakui bahwa negeri itu memang berlimpah susu dan madu, namun dihuni oleh bangsa yang kuat, termasuk keturunan Enak, yang dikenal sebagai raksasa. Mereka menyebarkan kabar buruk bahwa negeri itu terlalu menakutkan dan tidak mungkin ditaklukkan. Akibatnya, bangsa Israel menjadi takut, bersungut-sungut, bahkan memberontak terhadap Musa.
Namun, dua orang di antara para pengintai, yaitu Kaleb dan Yosua, memiliki pandangan yang berbeda. Mereka melihat negeri itu dengan mata iman dan keyakinan akan janji Tuhan. Bagi mereka, tanah itu adalah hadiah luar biasa dari Tuhan, dan dengan penyertaan-Nya, bangsa Israel pasti mampu mendudukinya.
Perbedaan antara kedua kelompok pengintai bukan terletak pada apa yang mereka lihat, tetapi bagaimana mereka melihatnya. Kaleb dan Yosua melihat melalui “mata rohani”, sementara yang lain melihat melalui “mata ketakutan dan keterbatasan manusia”.
Begitu juga dalam hidup kita. Ketika kita tidak dapat memandang situasi dengan cara Tuhan memandang, kita akan mudah dikuasai oleh ketakutan, pesimisme, dan pemberontakan hati. Kita mulai melihat masalah sebagai bencana, tantangan sebagai kegagalan, dan masa depan sebagai ancaman. Padahal, bisa jadi di balik semua itu, Tuhan sedang menyusun rencana yang indah.
Seindah dan sebagus apa pun pemandangan di depan mata kita, jika kita melihatnya melalui “kacamata yang kotor” oleh dosa, ketakutan, atau kepahitan, maka yang tampak hanyalah kekacauan dan kegelapan.
Perenungan:
Apakah kita melihat hidup ini melalui mata iman atau mata ketakutan? Sudahkah kita belajar melihat seperti Tuhan memandang—penuh harapan, janji, dan kemenangan?
Doa:
Tuhan, ampunilah kami jika sering kali kami gagal melihat keindahan rencana-Mu dalam hidup kami. Ajar kami untuk memandang seperti Engkau memandang—dengan iman, kasih, dan pengharapan. Berikan kami hati yang peka dan sikap yang benar untuk memuliakan nama-Mu dalam segala hal. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.