Mandat BudayaPoleksosbud

Matinya Partai Kristen Bukti Kedewasaan Umat Kristen dalam Bernegara dan Berpolitik


 

gambar diambil dari www.kumparan.com

BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Ditengah maraknya permainan politik identitas, partai-partai Kristen justru semakin tidak laku dikalangan umat Kristen. Beberapa upaya telah dilakukan untuk menjaga eksistensi partai Kristen, akan tetapi kehancuran partai Kristen tidak dapat dihindari lagi.

Padahal ditengah isu intoleransi dan sentimen agama yang semakin meningkat, partai Kristen seharusnya mendapat angin segar untuk mulai bangkit merebut suara umat. Gereja dan umat Kristen yang sering mendapat tekanan akibat politisasi agama, seharusnya menjadi isu yang dapat dijual untuk meningkatkan elektabilitas partai Kristen

Selain itu tekanan dan penganiayaan terhadap umat Kristen yang terjadi di berbagai negara juga dapat diangkat sebagai isu global yang mendorong kebangkitan umat. Nyatanya isu-isu tersebut tidak membuat umat Kristen tergerak untuk berpihak pada partai Kristen.

Sebagian besar umat Kristen lebih nyaman memberikan suara dan dukungnya kepada kelompok-kelompok dan partai nasionalis. Hal ini sejatinya bukan bentuk kegagalan Gereja dan umat Kristen dalam berpolitik. Matinya partai Kristen justru merupakan tanda yang menunjukan kedewasaan umat Kristen dalam bernegara dan perpolitik.

Sebagian besar umat Kristen dapat memilih pemimpin secara obyektif dan tidak terjebak untuk memilih pemimpin dari latar belakang agama saja. Beberapa calon pemimpin yang mencoba membawa nama umat Kristen malah dikritisi dan beberapa ada yang bahkan ditolak karena dianggap tidak mampu.

Di wilayah kantong-kantong Kristen pun, partai-partai Kristen tidak mendapat suara yang cukup dari umat Kristen. Bahkan tidak ada pemimpin daerah maupun nasional yang muncul akibat kemenangan partai Kristen dalam kontestasi politik, sakalipun di daerah yang mayoritas Kristen.

Hal ini menunjukan Gereja dan umat Kristen tidak tergiur untuk memainkan politik identitas. Pemilih Kristen lebih tertarik dengan kepentingan menjaga rumah NKRI daripada memikirkan sentimen agama. Pemilih Kristen juga sadar dengan bahaya laten politisasi agama yang dapat menghancurkan persatuan masyarakat.

Apa yang terjadi pada partai Kristen jelas menjadi antithesis dari politik indentitas yang saat ini coba diagung-agungkan sebagai pemikiran yang maju. Bagi Gereja dan umat Kristen, politik identitas justru menjadi sikap yang terbelakang dalam bernegara dan berpolitik.

Kemenangan politik melalui jalur politisasi agama bagi Gereja tentu bukan sebuah prestasi yang diharapkan. Politisasi agama justru dianggap sebagai hal sangat tidak pantas yang berlawanan dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam nilai-nilai Kekristenan.

 

Penulis : Gilrandi ADP

 

 

Comments

Related Articles

Back to top button