Kurir Kasih : Pekerjaan yang Menjawab Kebutuhan Dunia
BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Masalah sosial kemanusiaan yang ada negeri ini memang tidak dapat lenyap dengan sekejap mata. Sebagai contohnya adalah masih adanya masyarakat yang hidup di jalanan diberbagai tempat.
Berbagai cara telah pemerintah tempuh untuk megatasi problematika sosial yang terjadi dimasyarakat ini tetapi masih saja ada masyarakat yang hidup dijalanan. Diperlukan peran serta dari setiap warga negara untuk peduli terhadap orang lain.
Tidak hanya sebagai tanggungjawab pemerintah untuk menyejahterakan warganya. Tetapi juga kita sebagai manusia yang memiliki kasih haruslah membagikan kasih yang kita punya dengan wujud kepedulian terhadap sesama.
Divisi Sosial Kemanusiaan Yayasan Saluran Berkat Untuk Negeri (Anak Kasih Indonesia) beberapa waktu yang lalu mengadakan Aksi Berbagi Makanan untuk orang-orang jalanan. Kegiatan Aksi Berbagi Makanan ini rutin dilakukan Anak Kasih Indonesia setiap satu bulan sekali.
Aksi Berbagi Makanan ini tidak hanya sekedar kegiatan membagi-bagikan nasi bungkus, tetapi lebih dari itu. Tak jarang orang-orang yang hidup dijalanan yang mereka temui berbagi cerita dan kisah kenapa mereka tidak punya rumah dan terpaksa harus tinggal dijalanan.
Banyak hal yang tidak disangaka pun terjadi ketika Aksi Berbagi Makanan itu dikerjakan. Dan cerita – cerita dari mereka yang menggugah rasa belas kasihan itu semakin dalam.
Setelah bulan lalu Tim Anak Kasih Indonesia tidak sengaja bertemu dengan seorang bapak yang terpisah dengan keluarganya yang bernama pak Uwan. Dan Tim Anak Kasih Indonesia berhasil membawanya pulang ke Jakarta tempat keluarganya tinggal, kini mereka juga tidak sengaja bertemu dengan seorang bapak-bapak yang juga membutuhkan pertolongan.
Baca Juga : Nasi Bungkus Mengembalikan yang Tersesat Kembali ke Rumah
Pak Edi Sarwono (64 th) adalah seorang tukang becak yang mereka temukan saat Aksi Berbagi Makanan dijalan pada tanggal 21 Agustus 2019. Setiap hari dia tinggal dan hidup di becaknya karena tidak memiliki rumah dan keluarga.
Pertama kali Tim Anak Kasih Indonesia bertemu dengan pak Edi, dia sedang duduk di pinggir jalan dekat pom bensin Stasiun Solobalapan (sebuah daerah di kota Solo). Kondisinya saat itu sakit sesak napas dan kakinya mengalami bengkak. Lalu Tim Anak Kasih Indonesia memutuskan untuk membawa bapak ini agar mendapatkan penanganan medis segera.
Tim Anak Kasih Indonesia membawa pak Edi ke IGD RS dr. Moewardi. Bapak ini didiagnosa mengalami sakit cardiomeghaly (kondisi dimana paru-paru dan jantung mengalami pembengkakan) dan gangguan pada fungsi ginjal.
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan pada tanggal 23/8/2019, pak Edi disarankan untuk mendapatkan perawatan intensif dan di rawat inap ruang HCU Jantung RS. dr. Moewardi. Anak Kasih Indonesia bekerjasama dengan PSM (Pelayanan Sosial Masyarakat) Medik Moewardi dibawah naungan Dinsos Solo untuk pembiayaan pengobatan dan perawatan medis pak Edi.
Menurut penuturan Mentari Rosesitha selaku Koordinator Anak Kasih Indonesia, setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, pak Edi meminta untuk pulang saja. Dia ingin kembali ke becak dimana dia tinggal selama ini.
Walapun Tim Anak Kasih Indonesia telah membujuk pak Edi, tetapi pak Edi tetap bersikeras ingin kembali ke becaknya dan menghentikan proses pengobatannya. Akhirnya pak Edi pun kembali ke becak yang selama ini dia tinggali. Tetapi Anak Kasih Indonesia tidak hentinya memberikan pendampingan dan selalu memantau kondisi dari pak Edi.
Masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan dan belas kasihan dari kita. Tidak semua orang dapat mengecap kenyamanan rumah, kesehatan, berkumpul dengan keluarga. Dimulai dari diri sendiri memberkati kota, pasti perlahan akan terjadi pemulihan disetiap sisi kehidupan bangsa ini.
Seperti Kristus menjadi jawaban bagi orang-orang yang membutuhkan, demikian kita sebagai anak-anakNya haruslah juga menjadi jawaban bagi sesama kita. Menjadi kurir kasihNya. Menyalurkan kasih Bapa untuk anak – anakNya dan kasih tidak berhenti didiri kita.
Penulis : Dwi Nurhayati