Konsep Trinitas (Perikoresis) Dapat digunakan untuk Membentuk Pola Pikir Kreatif
BeritaMujizat.com – Pendidikan – Pengenalan Allah dalam konsep Trinitas adalah dasar iman orang Kristen. Trinitas merupakan sebuah kacamata yang dianugerahkan Tuhan pada Gereja untuk melihat dan mengenali pribadi dan karyaNya yang agung.
Kepercayaan dan ketidakpercayaan kepada Trinitas menjadi tolok ukur kesejatian iman Kristen. Tanpa kacamata Tritinitas yang benar, iman Kristen tidak dapat berdiri dengan kokoh, atau bahkan dianggap sesat.
Konsep Trinitas ini seringkali disalah pahami oleh banyak orang. Trinitas juga sering dijadikan titik serang untuk melemahkan iman orang percaya. Konsep Trinitas yang sangat kompleks ini memang tidak mudah untuk diterangkan atau dijabarkan.
Akan tetapi bapak-bapak Gereja mendapatkan karunia untuk melihat konsep Trinitas yang cukup rumit ini menjadi sebuah kreasi Allah yang luar biasa.
Hingga saat ini para teolog dan pemikir Kristen terus mengungkap keindahan dan kekayaan Trinitas yang merupakan identitas Allah. Salah satu kekayaan dan keindahan Trinitas terungkap dalam konsep Perikoresis. Perikoresis berasal dari bahasa Yunani perichoreo yang artinya mencakup, melingkupi, meliputi.
Perikoresis juga sering dianalogikan sebagai sebuah keserasian dan keselarasan dalam sebuah tarian. Pengertian Trinitas dalam Perikoresis ini tentunya semakin menguatkan kita bahwa Allah telah menganugerahkan kreativitas pada orang percaya untuk mengenali pribadiNya yang agung.
Kreativitas yang dianugrahkan Tuhan melalui kacamata Trinitas ini tentu dapat digunakan untuk mengembangkan pola berfikir kreatif. Pola berfikir kreatif saat ini menjadi perhatian utama dalam pendidikan.
Pola berfikir yang mampu menentukan pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru, dan menentukan kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep ini dipercaya sebagai kemampuan penting yang harus dikuasai.
Banyak orang percaya, kreativitas adalah kunci utama keberhasilan seseorang dalam kehidupan. Kreativitas juga ditempatkan sebagai puncak dari ilmu pengetahuan oleh para ahli.
Banyak orang mulai menyadari bahwa kecerdasan akademik atau logika saja tidaklah cukup. Kecerdasan akademik atau logika harus diperkuat dengan kemampuan berfikir kreatif, untuk melihat atau menciptakan hal-hal yang baru.
Saat ini banyak negara berlomba-lomba mengembangkan pola pikir kreatif. Pola pikir kreatif juga dipercaya sebagai kunci untuk menguasai masa depan dan peradaban.
Pemerintah Indonesia juga sudah mengeluarkan kebijakan yang mengarahkan pendidikan pada pengembangan pola pikir kreatif. Salah satu dampak perubahan kebijakan ini adalah dihapuskannya ujian nasional.
Trinitas dapat menjadi kunci dalam pendidikan Kristen untuk membentuk pola pikir yang kreatif. Melalui kacamata Trinitas, pembelajar dapat belajar menghubungkan realitas supranatural dan natural.
Misalnya dengan kacamata Trinitas, kita bisa mengungkap bagaimana dua roti dan lima ikan dapat mengeyangkan 5000 orang, bahkan sisa dua belas bakul.
Kemampuan menghubungan realitas yang tidak terlihat (supranatural) dan yang terlihat (natural) ini sejatinya juga menjadi kemampuan yang diharapkan dalam pola pikir kreatif. Dengan ini kita bisa menerangkan bahwa Amsal 1 : 7 masih relevan, bahkan untuk perkembangan pendidikan yang paling mutakhir saat ini.
Penulis : Gilrandi ADP