Pesan Mimbar

Ketika Janji Tuhan Dihidupi, Janji Tuhan akan Kita Alami


 

 

BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Tuhan kita adalah Tuhan yang suka berjanji dan dalam Firman Tuhan tercatat kurang lebih 8000 janji Tuhan. Banyak janji Tuhan, tapi sering kali kita tidak bisa menyadari janji tersebut.

Ketika kita tahu janji Tuhan, maka kita akan senantiasa dikuatkan dalam segala hal. Hidup takut akan Tuhan itu adalah awal kehidupan.

Ketika Tuhan memberi janji dan kita menangkap janji tersebut maka kita akan mengikatkan hidup kita dalam sebuah perjanjian. Salah satu janji Tuhan adalah kita hidup sebagai keturunan Abraham dan berhak menerima janji Tuhan.

Baca Juga : Perjanjian Ilahi Membuat Kita Melihat Berkat Tuhan yang Baru

Dalam perjanjian Tuhan itu ada banyak hal. Seperti halnya Salomo yang mendapat perjanjian karena ayahnya Daud.

Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. 1 Raja-raja 11:12 TB.

Ketika hidup kita kesulitan terutama dalam hal keuangan, maka kita perlu melihat bahwa janji Tuhan itu tetap ada bahkan bagi anak cucu dan keturunan kita.

Ketika janji Tuhan kita hidupi, maka janji itu akan bisa kita alami. Seperti halnya Abraham mendapat janji Tuhan seorang anak meskipun istrinya sudah lanjut usianya. Tuhan tidak pernah lupa terhadap setiap janji Tuhan.

1. Memegang Janji Tuhan

Janji Tuhan itu yang sulit adalah ketika kita tidak bisa setia terhadap janji Tuhan itu sampai selesai. Dalam perjanjian ada levelnya yaitu sebuah agreement dan covenant. Tuhan sendiri yang membuat perjanjian dengan kita yang disebut covenant.

Dalam 1 Raja-Raja 11:1-13 Ketika Tuhan sudah berjanji maka itu menjadi sebuah ketetapan dan tidak ada yang bisa menyelanya. Dalam 2 Samuel 7:12 Tuhan berjanji kepada Daud bahwa kalau sudah waktunya maka Tuhan akan mengokohkan kerajaanNya.

Meskipun dalam perjalanannya Salomo menyimpang tapi dalam perjalanannya Salomo tetap di berkati karena Daud ayahnya. Kita jangan lelah dalam hal  beriman ketika kita mengalami sebuah kesulitan.

Kita nikmati saja setiap proses untuk sebuah penggenapan janji Tuhan tersebut. Janji Tuhan bahwa kerajaan Salomo akan kokoh, meskipun dia menyimpang.

Tetapi keturunan Salomo yang menanggung. Ketika dihitung kekayaan Salomo, maka Salomo jatuh. Jadi setelah Salomo mendapat hikmat, di sisa hidupnya Salomo mulai menyimpang dari janji Tuhan.

2. Jangan Menyimpang

Salomo adalah orang yang penuh hikmat tetapi kenyataannya saja dia bisa-bisa menyimpang. Salomo tidak menjaga janji Tuhan ketika hatinya terpaut kepada harta dunia (1 Raja-raja 11:2). Hati Salomo yang tua hatinya terpaut kepada hal yang di luar janji Tuhan.

Dalam proses kita menerima janji Tuhan itu maka hati itu perlu di jaga. Ketika benih firman itu jatuh di semak berduri maka firman itu tidak bisa berbuah karena terhimpit karena kekhawatiran dan tipu dunia. Lawan dari kekhwatiran adalah kita hidup oleh percaya.

Salomo menyimpang karena hatinya terpaut pada dunia, begitu hidup kita melekat pada dunia maka hati kita akan bisa menyimpang. Jangan suka dan mau berkomproni dengan sesuatu hal maka kita akan bisa buka celah.

Karena pada dasarnya hidup kita lemah, Salomo saja yang berhikmat saja bisa jatuh dan lemah apalagi hidup kita. Sampai akhirnya kita terus pegang janji Tuhan. Dalam hal menunggu janji Tuhan adalah perkara yang berat. Kita mulai belajar mencari janji Tuhan dan mulai mengalaminya.

3. Setia dalam Janji Tuhan

Tujuan Salomo adalah membangun bait suci Tuhan. Berjalan dalam janji Tuhan itu tidak mudah maka kita akan harus berkomitment dan mau berjanji satu sama lain bahkan dengan gereja Tuhan. Tugas kita adalah saling menguatkan dan mengunjungi satu sama lain.

Sering kali kita mengalami ketakutan dalam kita berjalan, tapi kita lupa bahwa ada penyertaan Tuhan melalui tanganNya yang siap menolong kita. Tuhan selalu siap dan setia menolong kita, walau kita belum tertolong maka Tuhan tetap selalu ada.

Ketika semua berat, maka coba bawa beban berat itu di dalam doa. Jangan sampai ketika kita mengalami masalah, kita justru lemah dan menyerah. Kita perlu menyatukan hati, pikiran dan roh lewat doa.

Kita bisa berjalan bersama karena sering berdoa dan selalu mengikat perjanjian satu sama lain. Untuk benar-benar kita bisa hidup loyal dalam proses Tuhan dan janji Tuhan itu butuh kekuatan Tuhan.

Salomo gagal terima janji Tuhan karena hatinya tidak sepenuh hati. Untuk menerima janji Tuhan dan melihat janji Tuhan, maka itu perlu dengan sepenuh hati. Kita perlu total dan berserah penuh.

Hidup kita perlu berserah dalam berproses bahwa percaya penuh kepada Tuhan. Salah satu yang tidak bisa terima janji Tuhan kalau hati kita tidak penuh di dalam Tuhan. Kita kejar Tuhan dan alami janji dan setiap Firman Tuhan dalam hidup sehari hari.

Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdm. Timotius Ricky Rusmana di ibadah Minggu pagi, 9 Oktober 2022 di Bethany El Bethel Solo Baru.

Comments

Related Articles

Back to top button