Berita Gereja

Jumat Agung: Ketika Kasih Menang atas Kematian


BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Jumat Agung merupakan hari yang sangat sakral dalam kalender liturgi Kristen. Dirayakan pada hari Jumat sebelum Minggu Paskah, Jumat Agung memperingati peristiwa penyaliban dan wafatnya Yesus Kristus di Golgota, sebagai bentuk kasih dan pengorbanan-Nya untuk penebusan dosa umat manusia.

Meskipun Alkitab tidak mencatat secara eksplisit tanggal pasti kematian Yesus, tradisi gereja sejak lama menetapkan hari Jumat sebagai waktu terjadinya peristiwa agung ini. Berdasarkan catatan Injil dan pengadilan Sanhedrin yang mendahului penyaliban, banyak ahli Alkitab dan ilmuwan sepakat bahwa peristiwa ini kemungkinan besar terjadi pada hari Jumat.

Beberapa kajian ilmiah terbaru memperkirakan penyaliban Yesus terjadi pada tahun 33 Masehi, sementara sebelumnya, ilmuwan besar seperti Isaac Newton memperkirakan tahun 34 Masehi melalui analisis astronomi dan perbandingan antara kalender Yahudi dan kalender Julian.

Jumat Agung tidak berdiri sendiri. Hari ini merupakan bagian dari rangkaian Pekan Suci yang berpuncak pada perayaan Paskah, yaitu kebangkitan Yesus pada hari Minggu. Penentuan tanggal Paskah berbeda antara Gereja Barat dan Gereja Timur karena perbedaan sistem penanggalan.

Gereja Barat menggunakan Kalender Gregorian, sementara Gereja Timur masih menggunakan Kalender Julian. Paskah ditentukan sebagai hari Minggu pertama setelah Bulan Purnama Paskah, yang jatuh pada atau setelah tanggal 21 Maret (titik vernal equinox). Dengan demikian, Jumat Agung bisa jatuh di antara tanggal 20 Maret hingga 23 April dalam tradisi Barat, dan antara 1 April hingga 5 Mei menurut kalender Gregorian dalam tradisi Timur.

Namun, yang terpenting dari Jumat Agung bukanlah soal tanggal, tetapi makna terdalamnya. Hari ini adalah saat untuk merenungkan kasih Allah yang begitu besar kepada dunia, hingga Ia rela mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).

Di atas salib, Yesus memikul beban dosa manusia. Ia tidak hanya menanggung penderitaan fisik, tetapi juga rasa ditinggalkan, hinaan, dan pengkhianatan. Namun, justru dalam kegelapan salib itulah terang pengharapan muncul. Salib menjadi lambang kasih, pengampunan, dan kemenangan atas dosa dan maut.

Jumat Agung adalah ajakan bagi setiap umat Kristen untuk kembali memandang salib—bukan sebagai simbol kematian, melainkan sebagai tanda kemenangan dan kasih yang menyelamatkan. Melalui kematian-Nya, kita menerima hidup baru; melalui pengorbanan-Nya, kita dipulihkan.

Mari kita menyambut Jumat Agung dengan hati yang penuh syukur dan kerendahan, mengingat bahwa kita diselamatkan bukan oleh usaha kita sendiri, tetapi oleh kasih karunia Tuhan yang dinyatakan di kayu salib.

Comments

Related Articles

Back to top button