Jalur Api, Menemukan Pola Ilahi Kebangunan Rohani Indonesia Baru
BeritaMujizat.com – Revival – Kebangunan rohani atau sering disebut revival adalah sebuah intervensi Ilahi disuatu waktu, tempat, dan sekelompok orang. Setiap revival memiliki keunikan cara kerja Tuhan. Bagaimana Tuhan memanggil revivalist (tokoh kebangunan rohani) tidak ada yang sama. Tapi masing-masing revival selalu memiliki pola tertentu yang digunakan dimusim itu.
Ketika musim berganti, Tuhan biasanya mengganti polaNya. Tapi sayang, ketika Tuhan bergerak, dan tiang awan dan api berjalan, seringkali pola-pola itu “dimusiumkan” dan dijadikan sistem gereja/pelayanan/organisasi, sehingga lahirlah sistem yang agamawi.
Apabila sistem agamawi terbentuk, maka proses dimulai lagi dengan mengerang dan mencari Tuhan.
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. (II Taw. 7:14)
Sebab itu, supaya api kebangunan rohani terus menyala dan semakin besar wilayahnya sesuai pola Kisah 1:8 yaitu Yerusalem, Yudea, sampai keujung bumi maka kita perlu menemukan POLA ILAHI untuk musim dimana kita berada. Jangan dirubah, sebelum Tuhan suruh berubah, dan jangan takut berubah kalau nantinya Tuhan suruh berubah. Ikuti tiang awan dan tiang api!
***
Bermula dari sebuah panggilan, maka lahirlah sebuah visi. Tahun 2004, 10 tahun sebelum “Indonesia Baru” termanifestasi di pemerintahan Indonesia, dua orang kakak beradik, Yusuf Hanny Setiawan dan Benyamin Henry Setiawan, dengan caraNya dipanggil pulang ke bangsa ini.
Berdua melayani di sebuah gereja sederhana di pinggiran kota Solo, Bethany Solo Baru (Sebelumnya disebut GBIS Solo Baru). Dimulai dari sang kakak, Yusuf Hanny, yang sudah lama bermimpi untuk memberkati bangsa, mimpi itu menemukan kairosnya ketika Agustus, 2004 sang adik, Benyamin Henry, menemukan Tuhan dan panggilanNya di sebuah pelatihan kepimpinan (Excellent Leader Training) di hutan dekat Surabaya.
2005 jalur api itu mulai terbentuk. Dibantu Ps. Benyamin Chew, Daniel Chua, dan Daniel Cheo dari Singapore di gereja Bethany Solo Baru, melalui International Youth Festival 2005 ‘Light The Fire’ dan kemudian dilanjutkan 2006 dengan ‘Burning Passion’ lahirlah benih-benih ‘Solo Revival’. Api kecil itu mengalami ledakan di Kampung Brontowiryan, tempat dimana Henry memulai membangun pasukan bersama beberapa orang. Kairos Tuhan terjadi.
Bermula dari Fire Movement, lahirlah Fire Generation (Biasa disebut FG) di tahun 2008. Impartasi pengutusan dilakukan bersaman dengan ultah gereja Bethany Solo Baru yang ke-4, 31 Januari 2008. Dari sana lahirlah, Fire House yang merupakan persekutuan doa pelajar, Revival in School yang adalah pelayanan impartasi di sekolah-sekolah, Retreat Encounter, Fire Leadership Training, dan setiap tahun diadakan Fire Conference di Solo.
***
Fire Conference bagi FG bukan sekedar konferensi, tapi waktu ‘kumpul keluarga.’ Hal itu sudah menjadi sebuah budaya, dan secara organik menjadi pola Tuhan membangun komunitas revivalist-revivalist muda yang militan ini.
2008-2009 Fire Conference dilakukan di Gereja Bethany Solo Baru dengan pesan “River of Fire” dan “Roaring Lion”. Di hari terakhir FC 2009, Singa-singa muda mengaum untuk melahirkan bangsa. Dan gereja tidak mampu menampung. Sebuah kebangunan rohani dan kairos kembali terjadi.
2010 lahirlah visi INDONESIA BARU, melalui FC “Birthing a Nation”, dan 2011 Tuhan membawa lebih jauh dengan membawa visi “Heart of Nations”. Di tahun itu kembali Kairos terjadi, kedua kakak beradik dibawa Tuhan ke China, untuk menangkap “angin pergerakan” di China (sampai hari ini, para peneliti kebangunan rohani percaya, revival yang terjadi di China adalah yang terbesar dan terlama setelah Kisah Para Rasul).
Di 2010 -2011 itulah keluarga Fire Generation mulai secara Ilahi terkoneksi dengan Family Journey melalui Incubator Ministry, Ps. Eddie Ma. Di tahun 2011 itu juga, Tuhan membawa Hanny di Hongkong dan dikonfirmasi mengenai panggilan untuk bangsa-bangsa melalui Homecoming Gathering 2011.
Di Gathering itu ada satu hal penting yang terjadi, yaitu diserahkannya kunci pergerakan dari gereja-gereja barat yang diwakili Chuck Pierce dan hamba-hamba Tuhan yang lain, kepada gereja-gereja di China yang diwakili para pemimpin gereja rumah China. Sebuah kairos terjadi lagi.
TERKAIT : Indonesia Gathering, Penyelarasan Dengan Tiang Awan dan Tiang Api
2012-2013 adalah musim regrouping keluarga FG. Konferensi tidak diadakan diruang publik, tapi melalui supercamp. Pesan yang didapat adalah “Great Awakening” dan “Beyond Limit”. Di tahun 2012 itu mulailah manifestasi visi tampak terjadi di Indonesia. Di tahun itu lahirlah jargon”Jakarta Baru” melalui singkatan nama Jokowi-Ahok.
Ketekunan dua tahun itu melahirkan “Divine Explosion” di tahun 2014 bersamaan dengan lahirnya pemerintahan Jokowi (Dari Solo) yang dipercaya majalah Time “New Hope” atau harapan baru bagi Indonesia. Dari Solo Baru lahirlah bayi Indonesia Baru.
2015 adalah Fire Conference di Solo yang terakhir, sebuah final season. Keluarga FG menemukan “Reason to Live” dan lahirlah bayi Kingdom Family Network (KFN) untuk menggerakkan Kingdom Family.
KFN masih diawal perjalanan dan terbagi menjadi empat gelombang pergerakan, yaitu pergerakan doa (Indonesia Berdoa, dan IKRI – Institut Karismatik Reformasi Indonesia), penginjilan (Fire Generation), 7 pintu (Discipling Indonesia), dan gereja lokal (PLGI -Persaudaraan Lintas Gereja Indonesia)
***
Solo Fire Conference sendiri, di tahun 2016 seperti di perintahkan Tuhan, mulai berpindah ke tiga kota pivot : Semarang, Jakarta, dan Surabaya. 29 Juni – 1 Juli 2016, “Tabut Kebangunan” itu mulai diangkut ke kota Semarang. Semarang Fire Conference 2016, untuk wilayah Indonesia bagian tengah dipimpin pemimpin muda dan wanita Rosi Dwi Jayani. Tepat seperti apa yang dinubuatkan dalam Bil 23:24
Lihat, suatu bangsa, yang bangkit seperti singa betina, dan yang berdiri tegak seperti singa jantan, yang tidak membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan meminum darah dari yang mati dibunuhnya.
FC wilayah pertama di musim baru di pimpin seorang wanita! Tuhan sedang berperkara melalui para wanita.
Surabaya Fire Conference 2016 “Spread The Fire” akan dipimpin oleh Joni Kristianto yang didampingi Elvin Kuncoro, seorang “singa betina” (lioness) yang lain. Kemudian tahun 2016 akan ditutup dengan Jakarta Fire Conference 2016 yang dipimpin Priambodo Adi. Dibelakang para revivalists muda ini banyak para pemimpin pergerakan yang lain yang mulai menemukan destiny masing-masing *) untuk mendewasakan Indonesia Baru.
TERKAIT : Kegerakan Anak Memperlihatkan Bahwa Tidak Ada Roh Kudus Yunior
Jalur api Indonesia Baru sudah, sedang, dan akan terus terbentuk. Selama api itu tidak padam, api akan terus menjalar kemana-mana. Keberadaan para revivalist muda ini adalah sebuah sejarah. Tuhan sedang mengerjakan yang lebih besar, Indonesia Revival.
Dan untuk menuju kesana yang dibutuhkan hanyalah “mengikuti tiang awan dan tiang api”. Artinya, terus mengalir bersama dengan Roh Kudus, dalam penyelarasan-penyelarasan. Melalui Indonesia Gathering yang terkoneksi dengan Family Journey, Fire Generation terus bergerak ke sekolah, kampus, bisnis, komunitas, gereja-gereja lokal di seluruh 34 provinsi, dan bangsa-bangsa membawa api kebangunan rohani. History!
Catatan: *)
Kisah para pemimpin-pemimpin muda ini akan dipublikasikan secara berseri di rubrik revival dalam seri – Jalur Api Indonesia Baru
Penulis : Tim Berita Mujizat
Sumber : Fire Generation