Jalan Tol Ilahi
Dalam semua kepercayaan, tuhan-tuhan yang disembah selalu otoriter dan ada sisi kejamnya. Sebab itu sebelum jaman perjanjian yang diperbaharui, Tuhan Israel pun terasa sekali sebagai Tuhan yang jauh sekali. Perubah radikal terjadi ketika Allah menjadi manusia. Inkarnasi membuat yang dahulunya supernatural menjadi natural, manusia “bisa” melihat kemuliaannya.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yoh. 1:14).
Setelah inkarnasi, Yesus mengalami semua yang dialami manusia dari kelahiran, pertumbuhan, sampai kematian pun dikalahkan. Artinya, Yesus memberi jalan kepada para pencari Tuhan untuk mengenali Tuhan dengan platform yang humanis. Tuhan tidak jauh lagi dan menjadi semacam sosok yang aneh, apalagi kejam.Tuhan menjadi serupa dengan manusia.
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. (Ibr. 4:15).
Tidak berhenti sampai disana, proyek “jalan tol Ilahi” dilanjutkan dengan kenaikan Yesus ke surga, supaya Roh Kudus bisa tinggal didalam diri manusia. Sekarang manusia menjadi TEMPAT TINGGAL (dwelling place) bagi Tuhan sendiri.
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?. Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu (I Kor. 3:16-17)
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (I Kor. 6:19-20)
Akses yang terbuka lebar, membuat para pencari Tuhan diberi kemudahan untuk menemukanNya. Dan para pencari Tuhan yang benar semakin mengerti, Tuhan tidak aneh dan kejam. Justru Dia mau tinggal dan menyertai kita sampai kesudahan semua ceritaNya. -ps-.
Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun. Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri. Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.