Hidup Baru Melalui Kelahiran Kembali – 6 Oktober
Tetapi waktu Ia … berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku ….
(Galatia 1:15-16)
Intro:
Jika Yesus Kristus akan membuat saya baru kembali, hanya jika Dia, menempatkan sifat-Nya dalam diri saya, suatu mukjizat dari penebusan, yang melaluinya saya dapat benar-benar dengan hidup baru. Namun, Allah tidak dapat menempatkan sifat-Nya ke dalam diri saya, kecuali saya sadar bahwa saya membutuhkannya.
Renungan:
Jika Yesus Kristus akan membuat saya baru kembali, apa masalah yang Dia hadapi? Masalah sebenarnya adalah saya mempunyai suatu (sifat) bawaan yang tidak dapat saya atasi atau ubah. Saya tidak kudus dan tampaknya tidak mungkin menjadi kudus, dan jika semua yang Kristus Yesus dapat lakukan adalah untuk mengatakan bahwa saya harus kudus, ajaran-Nya membawa rasa putus asa. Namun, jika Yesus Kristus adalah Pembangun kembali hidup (regenerator), Seorang yang dapat menaruhkan dalam diri seseorang sifat kekudusan-Nya, maka saya mulai melihat apa yang Dia maksudkan di ketika Dia berkata bahwa saya harus menjadi kudus. Penebusan berarti Yesus Kristus dapat menaruhkan ke dalam diri seseorang sifat/natur baka yang dalam diri-Nya. Dan, semua standar yang Ia berikan berdasarkan pada hal ini: ajaran-Nya adalah bagi kehidupan yang Ia letakkan dalam diri seseorang. Transaksi moral yang menjadi bagian saya adalah menerima putusan Allah atas dosa di atas salib Yesus Kristus.
Ajaran Perjanjian Baru tentang lahir kembali adalah ketika seseorang sampai pada pengakuan yang sungguh akan kebutuhannya, dan Allah akan menempatkan Roh Kudus ke dalam roh orang tersebut, dan rohnya akan dimotori oleh Roh Anak Allah, “sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu” (Galatia 4:19). Mukjizat moral dari Penebusan adalah bahwa Allah dapat menaruhkan ke dalam saya suatu sifat/natur baru ke dalam saya yang melaluinya saya dapat benar-benar hidup dengan hidup baru. Ketika saya sampai pada keyakinan akan kebutuhan saya dan dan tahu keterbatasan saya, Yesus berkata — “Berbahagialah kamu.” Namun, saya harus sampai pada titik itu. Allah tidak dapat menaruhkan ke dalam diri saya, sebagai makhluk moral yang bertanggung jawab, sifat yang ada dalam Yesus Kristus, kecuali saya sadar bahwa saya membutuhkannya.
Sama seperti sifat dosa masuk ke dalam umat manusia melalui satu orang, demikian juga Roh Kudus masuk ke dalam umat manusia melalui satu orang lain (Rom 5:12-19). Dan, Penebusan berarti bahwa saya dapat dibebaskan dari kebakaan dosa (heredity of sin) dan melalui Yesus Kristus dapat menerima hidup yang tidak bercela, yaitu Roh Kudus.
Oswald Chambers
Penulis : Oswald Chambers