El-BethelRenungan

Hati yang Terbuka untuk Dikoreksi Tuhan


BeritaMujizat.com – Renungan- Kita tidak bisa berkata bahwa kita mengasihi Tuhan, jika kita tidak mengizinkan Tuhan mengoreksi hati kita. Hati kita ibarat sebuah bangunan yang terus dipakai setiap hari—ia harus dibersihkan secara rutin.

Bahkan bangunan yang dibersihkan setiap hari pun tetap bisa menjadi kotor, apalagi hati kita yang setiap saat terpapar oleh dunia ini.

Hati kita yang kecil dan rapuh mudah tercemar oleh berbagai hal: ambisi, keangkuhan, kecemasan, dan sifat-sifat manusiawi lainnya. Namun, kita dapat belajar dari sosok Daud—seorang pribadi yang sungguh mengasihi Tuhan dan menyadari bahwa tanpa Tuhan, ia tidak bisa hidup. Daud tahu bahwa Tuhan mengenal hatinya lebih dalam daripada dirinya sendiri, dan karena itu ia bersedia merendahkan diri untuk membiarkan Tuhan mengelola dan menjaga hatinya.

Daud berkata dalam mazmurnya bahwa tidak ada yang tersembunyi dari hadapan Tuhan, bahkan jika ia mencoba bersembunyi sekalipun, Tuhan tetap mengetahuinya. Dalam hidupnya, Daud menghadapi banyak tekanan dan penderitaan: dikejar musuh, mengalami ketakutan, kebingungan, bahkan nyawanya terancam. Namun, ia juga mengalami kemenangan besar karena ia menyerahkan hatinya sepenuhnya kepada Tuhan.

Mungkin kita pun mengalami banyak hal dalam hidup ini—tantangan, tekanan, kekecewaan—yang bisa mengotori hati kita. Namun, Tuhan mengenal kedalaman hati kita lebih dari siapa pun. Yang menjadi bagian kita adalah berserah dan membiarkan Tuhan yang memurnikan dan menuntun setiap keputusan serta sikap hati kita.

Firman Tuhan berkata, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal 4:23). Ketika kita menyerahkan hati kita kepada Tuhan, maka dari situlah akan keluar kehidupan yang benar dan memuliakan-Nya.

Mari kejar Tuhan dalam hidup kita. Kejar kasih-Nya dan hadirat-Nya, karena hanya di dalam itulah hati kita dijaga dan diperbarui setiap hari.


Perenungan:

  1. Apakah kita sudah mengizinkan Tuhan untuk mengoreksi setiap isi hati kita?

  2. Apakah kita benar-benar mengasihi Tuhan dengan menyerahkan seluruh hati kita kepada-Nya?


Doa:

“Tuhan, ini hatiku. Kuberikan sepenuhnya kepada-Mu. Jagailah setiap sudut hati ini, dan bersihkanlah dari segala hal yang tidak berkenan. Ampunilah aku karena sering mencoba mengendalikan hidupku sendiri. Mulai hari ini, izinkan Engkau yang memimpin dan menguasai hatiku. Biarlah kehidupan yang memuliakan-Mu terpancar dari dalamku. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.”

Comments

Related Articles

Back to top button