El-BethelRenunganRenungan HarianSpiritualitas

Hati Lembut yang Suka Menolong


BeritaMujizat.com – Renungan – Hal yang menarik ketika Paulus menulis suratnya untuk orang-orang yang ada di Galilea adalah Paulus menyebut “saudara-saudara” dalam Galatia 6 : 1 -10. Paulus menggambarkan kita sebagai orang yang dekat.

Bacaan Galatia 6 : 1 – 10

Dalam Tubuh Kristus, kita harus belajar memiliki hati yang besar terhadap keluarga kita. Keluarga disini tidak berbicara perihal saudara kandung, namun Tubuh Kristus. Ada pepatah berkata; “Darah lebih kental daripada air”, tetapi kita hidup melalui Darah Kristus. Darah Kristus yang kita minum saat perjamuan menyatukan kita sebagai satu tubuh. Hal itu yang seharusnya mendorong kita untuk menjadi pribadi yang suka menolong.

Galatia 6:1-2 mengatakan bahwa “kamu yang rohani harus memimpin orang ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut sambil menjaga dirimu sendiri. Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi Hukum Kristus.”

Kerohanian menurut Paulus disini diukur lewat memimpin orang ke jalan yang benar dan menjadi orang yang baik. Satu level yang lebih tinggi yang kita perlu pelajari adalah memimpin pribadi ke jalan yang benar dengan hati yang lembut. Kita tidak diajari untuk sekedar memimpin ke jalan yang benar saja.

Kita tidak diajari menjadi pemimpin yang otoriter dan keras, tapi kita diajari untuk memiliki hati yang lembut dalam melakukannya. Dalam memimpin pribadi ke jalan yang benar, tentu saja tidak mudah. Ada korban yang harus kita taruh supaya hati kita juga kembali diuji.

Waktu, hati, materi dan banyak hal lainnya. Ada masanya kita ditipu saat ditolong, ada masanya kita kehabisan waktu memikirkan orang lain, ada masanya dimana seseorang jatuh bangun dalam perjalanan rohani, dan disitulah hati kita diuji untuk tetap membantu saudara kita tetap teguh dalam perjalanan imannya.

Tapi dengan semua ujian hati itu, apakah kita akan jera menolong? Kita harus terus bercermin kepada pribadi Yesus dalam setiap hal yang kita lakukan. Seperti Yesus dengan lembut selalu mengajari dan membimbing kita setiap hari, begitu juga kita.

Tidak ada seorangpun yang tulus menolong saudaranya, ditinggalkan Tuhan. Kita akan selalu diuntungkan ketika kita memiliki sikap hati yang tulus saat menolong saudara kita. Menolong saudara kita membuat kita serupa dengan Kristus dan membuat kita menjadi pribadi yang bercahaya lewat firman-Nya.

PERENUNGAN
1. Akankan kita jera menolong saat kita sendiri sedang diuji?
2. Apakah kita memiliki hati yang lemah lembut saat menolong saudara kita?

DOA
“Tuhan, ampuni kami ketika kami masih bersungut-sungut ataupun tidak lagi mau menolong saudara
kami. Ampuni kami kalau masih terus menimbang keuntungan saat kami menolong saudara kami.
Jadikan hati dan hidup kami semakin serupa dengan Kristus. Amin”

Penulis : Kezia Gita

Comments

Related Articles

Back to top button