Hal Paling Baik Dilakukan Berikutnya – 9 Juni
Intro:
Renungan hari ini masih dalam rangkaian yang kemarin. Penekanannya pada hari ini adalah tidak ada tindakan yang lebih sulit daripada meminta (kepada Tuhan). Sebab, kita baru sungguh meminta setelah kita berada di batas keputusasaan –- meminta dari kedalaman kekurangan dan kemiskinan kita. Hal itulah yang dikatakan Yesus berbahagialah orang yang miskin (dalam roh) di hadapan Allah.
Renungan:
Mintalah jika Anda belum menerima. Tidak ada tindakan yang lebih sulit daripada meminta. Kita merindukan dan berhasrat untuk memperoleh sesuatu bahkan menderita karena tidak memperolehnya, tetapi kita baru meminta setelah kita berada di batas keputusasaan. Perasaan tidak menentu secara secara rohanilah yang membuat Anda meminta.
Sudah pernahkah Anda meminta dari kedalaman keberkekurangan (insufficiency ) dan kemiskinan Anda? “ Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah… ” (Yakobus 1:5), tetapi pastikanlah bahwa Anda memang kurang hikmat sebelum Anda meminta. Anda tidak dapat membuat diri Anda mencapai realitas rohani setiap kali Anda menginginkannya. Hal terbaik untuk dilakukan, begitu Anda menyadari bahwa Anda sesungguhnya merasa tidak beres secara rohani ialah meminta kepada Allah untuk mendapat Roh Kudus, dengan mendasarkan permohonan Anda atas janji Yesus Kristus (lihat Lukas 11:13). Roh Kuduslah yang membuat segala perbuatan Yesus menjadi riil atau nyata dalam hidup Anda.
“Karena setiap orang yang meminta, menerima… ”. Hal ini tidak berarti bahwa Anda tidak akan mendapatkan sesuatu jika Anda tidak meminta, tetapi itu berarti bahwa sebelum Anda sampai pada arti sesungguhnya meminta, Anda tidak akan menerima dari Allah (lihat Matius 5:45). Menerima berarti bahwa Anda telah memasuki hubungan seorang anak Allah, dan kemudian Anda memahami dan menghargai secara mental dan moral, dan dengan pengertian rohani, bahwa hal-hal ini (sungguh) berasal dari Allah.
“Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat… ” Jika Anda menyadari bahwa Anda tidak mempunyai apa-apa, itu karena Anda telah mulai melihat kenyataan rohani — jangan gunakan lagi kacamata kuda penalaran Anda.
Kata meminta sebenarnya berarti “memohon dengan sangat” atau “mengemis”. Sebagian orang cukup miskin untuk tertarik atau prihatin dengan kemiskinan mereka, dan sebagian kita seperti itu secara rohani, cukup miskin rohani tetapi tidak prihatin dengan keadaan itu.Kita takkan pernah menerima jika kita meminta dengan suatu alasan tertentu dalam pikiran kita, meminta dari hawa nafsu kita, bukan dari kemiskinan kita. Seorang fakir miskin tidak meminta, kecuali dengan alasan sungguh-sungguh tak berdaya dan kepedihan kemiskinannya. Dia tidak merasa malu untuk mengemis — Berbahagialah orang yang miskin (dalam roh) di hadapan Allah (lihat Matius 5:3).
Penulis : Oswald Chambers
Sumber : Sabda.Net, M. Agustinus Pur