Dua Negara Islam Membuka Pintu saat AS Justru Menghalangi Pengungsi Kristen Afghanistan
BeritaMujizat.com – Internasional – Kabar mengejutkan muncul dari gejolak konflik yang sedang terjadi di Afghanistan. Baru-baru ini ada orang Kristen Afghanistan dibakar hidup-hidup oleh Taliban, setelah mereka kembali berkuasa.
Kabar tersebut disuarakan melalui siaran langsung online oleh CEO Mercury Radio Art Glenn Beck. Glenn Beck melalui organisasi Dana Nazarene saat ini berada di Timur Tengah untuk mengevakuasi orang Kristen Afghanistan ke Amerika Serikat.
Glenn juga menambahkan sejak Taliban kembali berkuasa, mereka mulai menandai orang-orang Kristen Afghanistan. Hal ini menunjukan bahwa kehidupan orang Kristen Afghanistan benar-benar dalam bahaya ketika Taliban kembali berkuasa.
Sebanyak 5.100 orang telah berhasil dievakuasi oleh penerbangan yang disiapkan oleh Dana Nazarene. akan tetapi Glenn dan teman-teman Dana Nazarene secara mengejutkan justru mendapat hambatan dari pihak Departemnn Luar Negeri AS.
Dana Nazarene mendapat berbagai pencekalan yang membuat mereka saat ini tidak dapat melakukan evakuasi dibandara. Saat ini mereka telah menunggu lebih dari 12 jam untuk dapat mengevekuasi orang-orang Kristen Afghanistan yang masih terjebak di bandara Kabul.
Kondisi yang semakin kacau pasca baku tembak yang terjadi di bandara Kabul semakin mempersulit untuk melakukan evakuasi. Tim evakuasi terus berharap agar situasi di bandar tidak semakin memburuk mengingat batas waktu evekuasi yang diberikan semakin dekat.
Hambatan dari Departeman Luar Negeri AS ini memunculkan kecurigaan adanya motif politik tertentu yang sedang disiapkan untuk menyasar orang-orang Kristen. Situasi ini tentu semakin mempersulit masyarakat Kristen Afghanistan yang saat ini sedang berjuang di tengah gejolak yang terjadi di Afghanistan.
Ditengah situasi sulit yang dihadapi masyarakat Kristen saat ini, ada dua negara Islam yang justru membuka pintu bagi mereka. Saat ini para pengungsi Kristen yang ditolong oleh Dana Nazarene di tampung di dua negara tersebut.
Selter-selter penampungan saat ini sedang dibangun di kedua negara Islam tersebut untuk menampung para pengungsi yang didominasi oleh perempuan dan anak-anak.
Dalam laporannya Glenn tidak mau menyebutkan kedua negara Islam yang dimaksudkan atas alasan keamanan. Menurut Glenn kedua negara ini bisa saja mendapat tekanan atau sanksi politik jika Glenn menyebutkannya.
Kabar ini tentu menjadi membawa perspektif baru terkait efek domino gejolak Afghanistan yang mengancam stabilitas dunia. Di Indonesia sendiri, kembalinya berkuasa Taliban digoreng untuk membangkitkan politik identitas. Politik identitas dapat menjadi pemicu terbelahnya masyarakat dan munculnya perang saudara yang sangat menghancurkan.
Penulis : Gilrandi ADP