Disiplin Ketekunan Rohani – 22 Februari
Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!
(Mazmur 46:11)
Intro:
Apa itu ketekunan? Menurut kamus Cambridge ketekunan adalah “terus mencoba melakukan sesuatu walaupun sulit”. Lalu, apa pula ketekunan rohani? Renungan hari ini menekankan perlunya ketekunan rohani untuk mengalahkan ketakutan (bisikan daging atau si jahat) bahwa andalan kita, Yesus Kristus, akan kalah. Ketakutan bahwa hal-hal yang dilakukan oleh Tuhan kita tidak akan menang pada akhirnya.
Renungan:
Ketekunan itu lebih daripada daya tahan. Ketekunan adalah daya tahan yang didukung oleh keyakinan penuh dan kepastian bahwa hal yang kita cari akan terjadi/diperoleh.
Ketekunan berarti lebih daripada sekadar bertahan terus, yang mungkin hanya akan menelanjangi ketakutan kita akan kehilangan pegangan dan jatuh. Ketekunan adalah usaha kita yang sungguh bagi suatu penolakan untuk percaya bahwa andalan atau “pahlawan” kita Yesus Kristus akan ditaklukkan.
Karena, ketakutan kita terbesar bukanlah bahwa kita akan mendapat serangan kritikan, celaan atau kutukan dari dunia, melainkan bahwa entah bagaimana kita takut Yesus Kristus akan dikalahkan. Juga, kita takut bahwa hal-hal yang dilakukan oleh Tuhan kita (kasih, keadilan, pengampunan dan kebaikan di tengah-tengah dunia ini) tidak akan menang pada akhirnya, dan berarti bagi kita suatu bayangan bahwa tujuan/sasaran tidak akan dapat tercapai.
Akan tetapi, ada panggilan untuk ketekunan spiritual. Sebuah panggilan, bukan untuk bertahan terus tanpa berbuat apa-apa, melainkan untuk bekerja dengan penuh ketetapan hati karena mengetahui dengan pasti bahwa Allah tidak akan pernah terkalahkan.
Jika harapan kita sepertinya mengalami kekecewaan sekarang ini, itu berarti bahwa harapan itu sedang dimurnikan. Setiap harapan atau impian manusia akan digenapi jika itu mulia dan berasal dari Allah. Akan tetapi, salah satu ketegangan atau stres terbesar dalam kehidupan adalah ketegangan menantikan Allah. Hal itu menggenapi firman Tuhan, “karena engkau menuruti firman-Ku untuk tekun menantikan Aku…” (Wahyu 3:10).
Lanjutkanlah ketekunan rohani Anda.
Penulis : Oswald Chambers
Sumber : Sabda.Net, M. Agustinus Pur