Dari Pertobatan Seorang Anak Kecil, Suatu Sekolah Dipulihkan
BeritaMujizat.com – Perubahan Hidup – Kecil-kecil cabai rawit, begitulah kiasan yang tepat untuk menggambarkan Allejandro Haryokusumo (dipanggil Alle). Alle adalah seorang siswa SD Negeri Kawatan I Surakarta yang menangkap hati TUHAN untuk menjadi benih yang mati bagi sekolahnya setelah ia bertobat.
Pertobatan Alle
Alle memulai doa sekolah pada awal pertobatannya di kelas empat sekolah dasar. Ia mengatakan bahwa ia bertobat bukan dari KKR maupun Kebaktian tetapi ia bertobat karena adanya figur bapak rohani dari kakaknya.
Ia mengatakan awalnya dia sering memukuli kakaknya kalau kakaknya itu membuat dia sebal. Ia melakukan itu dikarenakan tubuhnya lebih besar daripada kakaknya, tetapi ia bertanya – tanya kenapa kakaknya tidak pernah membalas akan perbuatannya.
Mulai dari pertanyaan itu, kakaknya mulai memuridkan Alle dan menjadi teladan bagi adiknya serta memberi impartasi akan pentingnya berdiri bagi sekolahnya lewat doa sekolah dan memuridkan teman – temannya (perlu dicatat bahwa Alvaro juga bertumbuh lewat doa di sekolahnya).
Merintis Doa Sekolah & Dampaknya
Awalnya Alle berdoa sendiri bagi sekolahnya, ia berdoa dengan tekun setiap hari di kamar mandi sekolahnhya, setiap hari ia rela menyisihkan waktu istirahatnya untuk menangis dan berdoa bagi sekolahnya. Tidak hanya berdoa bagi pemulihan orang – orang di sekolahnya tetapi juga ia belajar untuk memuridkan teman – temannya dengan nilai kerajaan Allah.
Setiap hari dari kelas empat SD sampai sekarang Alle sudah menginjak kelas Enam SD, Alle mulai mengajak setiap orang yang ia temui, baik kakak kelas, teman sekelas maupun adik kelas untuk sama – sama berdoa dan mengerang bagi sekolahnya.
Seringkali Alle mengalami penolakan dari teman – temannya disaat ia mengajak teman – temannya berdoa tetapi berjalannya waktu, TUHAN melembutkan hati teman – teman Alle untuk bersama berdoa dan memiliki belas kasihan TUHAN. Alle mengatakan bahwa ia mau berdiri bagi sekolahnya karena ia mengasihi sekolahnya dan teman – temannya.
Dengan tekun setiap hari Alle mengajak teman – temannya berdoa dan dengan tekun setiap hari juga memuridkan teman – temannya walau ia mengalami banyak tekanan disaat ia berdiri bagi sekolahnya walau berminggu – minggu, berbulan – bulan tidak terlihat banyak hal terjadi tetapi suatu saat teman – temannya mengalami perubahan hidup oleh karena hidup Alle.
Tidak berhenti pada hal itu, guru – guru dan para wali murid mengalami pribadi TUHAN oleh karena hidup anak tersebut. Bahkan singkatnya ada seorang guru yang tidak suka dengan pribadi anak tersebut tetapi oleh karena kasih TUHAN pada anak itu, guru tersebut berubah.
Yang mana anak tersebut selalu dimarahi oleh guru tersebut tanpa sebab, tidak mau menerima salam anak itu tetapi suatu waktu guru itu sangat menerima pribadi Alle. Dan juga disaat ada pertemuan para wali murid, wali kelasnya yang mungkin bisa dikatakan sangat radikal dalam kepercayaannya mengatakan bahwa wali murid itu harus mendidik anak – anaknya agar bisa minimal seperti Alle. Bahwa ada anak yang tanpa disuruh rela berdiri dan berdoa bagi sekolahnya, dan ia adalah Alle.
Dari suatu pertobatan suatu anak kecil sebuah sekolah dipulihkan. Banyak pribadi mengalami kasih TUHAN akan hidup anak tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak ada Roh Kudus Junior dan Roh Kudus Senior.
Maka gereja perlu memberi perhatian lebih kepada pelayanan anak. Diluar liturgi ibadah suatu gereja tetapi sebagai tempat memuridkan generasi agar mengalami pribadi TUHAN.
Penulis : Bram Wibisono