Azusa Street: Kebangunan Rohani yang Mengguncang Dunia
BeritaMujizat.com – Revival – Kebangunan Rohani Azusa Street pada tahun 1906 merupakan salah satu peristiwa yang paling signifikan dalam sejarah gerakan Pantekosta modern.
Dipimpin oleh William J. Seymour, seorang pendeta Afrika-Amerika, kebangunan ini terjadi di Los Angeles, California, dan berpusat pada pengajaran tentang baptisan Roh Kudus dengan bukti berbahasa roh, serta disertai mukjizat dan pengalaman rohani lainnya.
Awal mula kebangunan ini terjadi ketika Seymour diundang untuk melayani di sebuah gereja lokal di Los Angeles, tetapi setelah satu kali berkhotbah, ia ditolak karena pandangannya tentang baptisan Roh Kudus. Meskipun dilarang, Seymour tetap melanjutkan pelayanannya di rumah-rumah jemaat yang bersimpati. Pada tanggal 9 April 1906, sejumlah orang dalam pertemuannya mulai mengalami fenomena berbahasa roh, yang kemudian menyebar dengan cepat dan menarik perhatian banyak orang di Los Angeles.
Kebaktian-kebaktian yang awalnya diadakan di rumah-rumah jemaat kemudian dipindahkan ke sebuah bangunan di Jalan Azusa No. 312, yang dulunya merupakan bekas gereja dan pernah digunakan sebagai gudang serta kandang kuda. Biaya sewanya adalah $8.00 per bulan.
Sebuah surat kabar menyebut bangunan di pusat kota Los Angeles tersebut sebagai “gubuk yang sudah roboh”. Sejak gereja telah pindah, bangunan itu telah berfungsi sebagai rumah grosir, gudang, lumberyard, tempat penyimpanan, toko batu nisan, dan baru-baru ini digunakan sebagai kandang kuda dengan kamar-kamar untuk disewakan di lantai atas.
Itu adalah sebuah bangunan kecil, persegi panjang, beratap datar, dengan panjang sekitar 60 kaki (18 m) dan lebar 40 kaki (12 m), dengan luas 4.800 kaki persegi (450 m2), berdinding papan berdinding papan bercat putih yang sudah lapuk. Satu-satunya tanda bahwa bangunan ini dulunya adalah rumah Tuhan adalah sebuah jendela bergaya gothic di atas pintu masuk utama.
Kayu-kayu bekas dan plester mengotori ruangan besar seperti gudang di lantai dasar. Meskipun demikian, tempat ini telah diamankan dan dibersihkan untuk persiapan kebaktian. Mereka mengadakan pertemuan pertama mereka pada tanggal 14 April 1906.
Kebaktian gereja diadakan di lantai pertama di mana bangku-bangku ditempatkan dalam pola persegi panjang. Beberapa bangku hanya berupa papan yang diletakkan di atas tong paku yang kosong. Tidak ada panggung yang ditinggikan, karena langit-langitnya hanya setinggi delapan kaki. Pada awalnya tidak ada mimbar.
Bangunan sederhana ini menjadi pusat kebangunan rohani selama tiga tahun. Dalam kebaktian di Azusa Street, orang-orang melaporkan berbagai mukjizat seperti penyembuhan fisik, baptisan Roh Kudus, dan pengalaman rohani lainnya.
Peristiwa ini menuai kontroversi, terutama dari media sekuler dan teolog Kristen yang mengkritik ekspresi spiritual yang dianggap tidak lazim. Meskipun begitu, kebangunan rohani ini menjadi titik awal penyebaran gerakan Pantekosta ke seluruh dunia. Kebangunan di Azusa Street dipandang sebagai katalis utama bagi pertumbuhan Pantekostalisme, yang kini menjadi salah satu cabang Kristen dengan perkembangan tercepat di dunia.