Apakah Teknologi Selalu Berdampak Buruk bagi Kekristenan?
BeritaMujizat.com – Media & Teknologi – Banyak orang menganggap bahwa teknologi adalah momok yang sangat menakutkan bagi kehidupan spiritualitas seseorang. Teknologi dicurigai sebagai pembawa wabah berbahaya yang dapat merusak moral dan kehidupan kerohanian seseorang.
Hal ini membuat banyak orang akhirnya lebih memilih untuk menghindari atau meminimalisir penggunakan teknologi sebagai sarana penunjang kehidupan spiritual. Padahal dalam kenyataannya, menghindari atau menimalisir penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari adalah hal sangat sulit dilakukan saat ini.
Para orang tua dan penatua Gereja berusaha keras agar generasi muda terhindar dari pengaruh buruk yang dibawa oleh teknologi, namun nyatanya hal tersebut sangat sulit untuk dilakukan. Berubahnya jaman dan masyarakat yang semakin tergantung dengan teknologi membuat upaya penghindaran teknologi sebagai mission impossible.
Pandangan terhadap teknologi perlu diluruskan agar Gereja Tuhan tidak tergopoh-gopoh menghadapi perubahan jaman yang terjadi begitu cepat. Teknologi hanyalah sebuah alat atau media yang dapat dipakai untuk menyebarkan konten-konten negatif atau positif. Jadi Gereja Tuhan tidak perlu antipati dengan teknologi dan perkembangannya, karena yang harus diperangi adalah konten bukan alat atau mediannya.
Gereja justru harus percaya bahwa teknologi adalah media untuk mempermudah menyebarakan dan membagikan sukacita Injil kepada orang banyak. Dalam hal ini Gereja justru harus bersahabat dengan teknologi bukan menganggapnya sebagai momok yang harus ditakuti. Gereja perlu melahirkan gerakan melek teknologi sabagai upaya perlawanan terhadap berkembangnya konten-konten negatif yang tidak bertanggung jawab.
Gereja harus aktif menyuarakan suara kebenaran melalui teknologi yang selama ini dikuasi banyak tokoh-tokoh yang sengaja menyebar konten negatif demi keuntungan pribadi. Terlebih lagi saat ini sedang marak-maraknya berita hoaks yang benar-benar mengancam kedamaian masyarakat.
Gereja tidak dapat membiarkan penyesatan dan pola pikir yang salah terus mengusai teknologi dan memuridkan generasi ini setiap hari. Kalau ini terus dibiarkan Gereja Tuhan dapat kehilangan satu generasi seperti yang sudah terjadi di beberapa negara. Anak-anak muda mereka banyak yang memilih menjadi atheis karena mereka tidak mengenali Kristus.
Mereka tidak dapat menemukan Kristus dalam media sosial dan teknologi yang setiap hari digunakan. Mereka kemudian menggangap bahwa Tuhan itu tidak ada, dan memutuskan untuk menjadi atheis. Justru untuk inilah Gereja Tuhan dipanggil untuk menyelematkan jiwa-jiwa dan generasi dari kekesatan dan kesalahan pola pikir yang setiap memuridkan mereka melalui media dan teknologi.
Penulis : Gilrandi ADP