Apakah Mendukung Pancasila adalah Hal Yang Konyol?
BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Belum lama ini Panji Pragiwasono mengeluarkan vidoe vlog yang membahas tentang mengapa Ahok kalah dalam pilkada kemarin. Video ini berdurasi kira-kira 38.01 menit dan diunggah sendiri di akun youtube pribadinya.
Panji menyebutkan bahwa kekalahan Ahok salah satu penyebabnya adalah karena Agama. Akan tetapi bukan itu yang patut kita kritisi. Jika kita melihat video secara utuh, salah satu hal yang sangat riskan dari video ini adalah bagaimana kita yang mendukung pancasila disamakan dengan dengan kelompok agama garis keras.
Pandji menyebutkan bahwa mendukung fanatik Pancasila sama berbahayanya seperti mendukung agama secara fanatik. Ini adalah permainan pola pikir yang justru berbahaya dan sangat riskan untuk memunculkan perpecahan. Pancasila adalah dasar dan wadah yang menaungi semua agama dalam persatuan.
Membela Pancasila itu bukan tindakan emosional yang konyol. Pancasila adalah rumah kita bersama yang menaungi semua kelompok dan perbedaan yang ada. Apabila Pancasila terancam eksistensinya apakah membela Pancasila kemudian dapat dianggap sebagai hal yang konyol ?
Justru akan sangat berbahaya apabila Pancasila kita anggap sebagai hal yang biasa dan tidak perlu dipertahankan dengan sepenuh tenaga. Pancasila adalah koridor kita semua untuk menjalankan kehidupan berbangsa. Tanpa Pancasila, kelompok manapun dengan atas nama siapapun dapat berbuat semena-mena.
Upaya mempertahankan Pancasila bukan untuk memberangus kelompok-kelompok tertentu. Pancasila tidak melarang politik dengan menggunakan identitas agama. Yang dilarang adalah ketika kelompok agama tertentu merasa superior diatas segalanya karena mereka adalah mayoritas.
Pancasila mengatur dan menjadi acuan keadilan bagi kelompok minoritas maupun mayoritas dalam menjalankan kehidupan berbangsa. Mendukung Pancasila adalah keharusan bukan kekonyolan. Semua berhak berteriak jika Pancasila menjadi terancam karena ulah kelompok tertentu.
Seharusnya Pancasila tidak boleh menjadi gimik politik, apalagi dibenturkan dengan ideologi agama. Pancasila bukan upaya eliminasi satu agama, akan tetapi menjaga keadilan bagi semua agama. Jualan politik dengan gimik Pancasila justru mengundang kecurigaan akan adanya upaya politisasi agama.
Hal ini justru membuat kita semakin sadar bahwa Pancasila adalah harga mati untuk NKRI. Jangan terjebak dengan pola pikir yang salah tentang Pancasila, karena itu hanya akan dimanfaatkan kelompok tertentu untuk memecah belah.
Pancasila tidak anti terhadap pemimpin yang muncul dari kelompok dan partai agama. Akan tetapi kita semua harus menghindarkan Pancasila dari ancaman politisasi agama yang tidak bertanggung jawab. Jadi jelas bahwa mendukung Pancasila bukan upaya atau gimik jualan untuk memenangkan Ahok atau Anis. Pancasila adalah kacamata kita untuk memfilter calon pemimpin yang akan muncul.
Penulis : Gilrandi ADP
Sumber Gambar : youtube.com