Apa Yang Ada Di Tanganmu?
APA YANG ADA DITANGANMU?
Bacaan : Kel 4:1-17
Lalu sahut Musa: “Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?” TUHAN berfirman kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: “Tongkat.”
(Kel 4:1-2)
Kegentaran Musa untuk bertemu Firaun bukan hanya logis, tapi juga sangat pribadi. Bisa dibayangkan, selama 40 tahun dia tinggal di Istana Firaun, kemudian melarikan diri karena masalah, untuk kembali ke tempat itu membutuhkan keberanian yang tidak kecil. Apalagi Musa kembali tanpa membawa kekuatan fisik apapun.
Meskipun Tuhan sudah membuat janji akan menyertai Musa (Kel 3:14), bahkan Dia sendiri yang akan memaksa Firaun, tapi ternyata kegentaran itu masih tersisa.
Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi. (Kel 3:20).
Untuk meyakinkan Musa, akhirnya Tuhan bertanya sebuah pertanyaan sederhana, “Apakah yang ditanganmu itu?” Tuhan sedang mengatakan kepada Musa, apapun yang ditangan bisa digunakan Tuhan untuk menjadi alat menyelesaikan mandat.
Tongkat yang ditangan Musa itulah yang akhirnya menjadi alat profetis untuk melakukan mujizat-mujizat didepan Firaun, dan Mesir (Kel 7:9, 7:17, 8:5, 8:17, 9:23, 10:13). Sampai akhirnya, tongkat yang sama dipakai Tuhan untuk membelah laut merah. Salah satu mujizat terbesar dalam sejarah umat manusia terjadi karena sebuah tongkat.
Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. (Kel 14:16).
Tuhan bisa menggunakan apapun yang ada karena Dia adalah Tuhan. Karena sebenarnya bukan tongkatnya, atau bahkan Musa, tapi tangan Tuhan sendiri yang memaksa Firaun melepaskan Israel (Kel 3:19).
Seperti juga Musa, apa yang ada ditangan kita bisa digunakan untuk menyelesaikan setiap mandat Ilahi yang kita emban. Setia kepada perkara kecil maka Tuhan akan melipatkan apa yang ada (Mat 25:21, Luk 16:10, Luk 19:17). Kita semua hanya alat yang bisa dipergunakan apabila kita mau, taat, dan setia. “Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa..” (Kis 19:11).
Tuhan selalu bekerja sama dengan orang-orangNya (I Kor 3:9). Dia yang membuat rencana, dan menjamin kemenangan, bahkan melakukanNya sendiri, tapi dia membutuhkan Musa, Paulus, dan kita untuk menjadi tangan, kaki, mata, telinga, dan mulutnya. Kita hanya perlu menyerahkan tongkat kita kepada Tuhan untuk dipergunakan bagi kepentingan kerajaan.
Pendalaman Alkitab:
Kata tongkat dalam bahasa Ibrani dipakai kata matteh (H4294) yang bisa diartikan tongkat kerajaan, atau ranting/cabang biasa, dan juga menggandung arti kata suku. Dalam kisah Esther (Esther 4:11), tongkat kerajaan (scepter) yang diberikan ke Esther berarti kemurahan. Dalam Yoh 15:1-8, kita adalah carang/ranting yang tidak bisa hidup sendiri tanpa dicangkokkan. Kata matteh juga digunakan untuk kata suku (Kel 35:30) yaitu kumpulan orang yang disatukan karena darah keluarga, atau tempat tinggal, biasanya dipimpin seorang kepala yang membawa tongkat (Bil 17:6-8).
Penulis :Hanny Setiawan
HDMI (Hidup Dalam Mandat Ilahi) adalah adalah konsep pengajaran holistik yang membawa kekristenan tidak berhenti kepada kesalehan pribadi, tetapi berfokus kepada Membangun Tubuh Kristus. Selama 49 Hari penulis mengajak untuk Menghidupi Tujuan Ilahi, Memahami Desain Awal, Mengalahkan Dunia, Melakukan Yang Seharusnya, Menjalani Kehidupan, Menyiapkan Jalan, Menggenapi Janji.