Internasional

Akhiri Sistem Green Pass, Israel Pilih Hidup dengan Covid-19


Ilustrasi Green Pass di Israel. (Sumber CNCB)

BeritaMujizat.com – Internasional – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyetujui keputusan para pejabat Israel untuk melonggarkan sisa pembatasan Covid-19, termasuk memberhentikan sistem sertifikasi Green Pass yang akan diakhiri pada akhir Februari nanti.

Green Pass adalah sertifikat digital atau kertas yang menunjukkan seseorang telah menerima setidaknya satu suntikan Covid-19, telah dites negatif, atau baru saja pulih dari COVID-19.

Persetujuan itu disampaikan Bennett dalam sebuah pertemuan kenegaraan yang digelar belum lama ini.

Dikutip dari The Times for Israel, Senin (21/2), pertemuan yang juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nitzan Horowitz dan pejabat lainnya itu bertujuan untuk meninjau pencabutan berbagai pembatasan yang tersisa, termasuk keputusan untuk tidak memperpanjang Green Pass melampaui 1 Maret, seperti dijelaskan Kantor Perdana Menteri.

Sebelumnya aturan Green Pass telah dikurangi pada 4 Februari lalu.

Sertifikat Green Pass memberikan izin masuk ke tempat-tempat umum dan pertemuan bagi mereka yang telah divaksinasi, pulih dari Covid-19, atau baru-baru ini dites negatif untuk virus tersebut.

Izin tersebut telah menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk mengekang penyebaran virus corona, termasuk varian Omicron baru-baru ini, yang mendorong tingkat infeksi ke level rekor sejak awal tahun.

Namun, aturan tersebut kini akan diakhiri. Israel juga akan mulai mengizinkan masuknya semua turis, terlepas dari apakah mereka telah divaksinasi COVID-19 atau belum.

“Kita melihat penurunan jumlah pada yang sakit parah,” ungkap Bennett di awal pertemuan.

“Kita adalah negara pertama yang menutup gerbangnya dalam gelombang Omicron. Oleh karena itu, ini juga waktu untuk relaksasi bertahap,” kata Bennett mengacu pada penutupan perbatasan Israel untuk non-nasional pada November karena jenis yang sangat menular pertama kali terdeteksi.

Bennett mengatakan, Israel harus bersiap untuk segera melonggarkan pembatasan dan menghadapi gelombang infeksi di masa depan.

“Saya ingin kita belajar mengelola gelombang ini sehingga kita akan lebih siap untuk skenario masa depan, ”katanya.

Dilansir dari Reuters Senin (21/2), Selama gelombang virus corona sebelumnya, Israel telah mengadopsi kebijakan “Hidup dengan COVID-19”.

Comments

Related Articles

Back to top button