Yerusalem Baru dan Agenda Tuhan yang Belum Selesai
Beritamujizat.com-PendalamanAlkitab-Dampak konflik Israel dan Palestina semakin meluas dan semakin memprihatinkan. Rumit dan kompleknya masalah yang harus dihadapi membuat banyak orang terutama orang Kristen bingung harus merespon seperti apa.
Entah sengaja atau tidak, konflik ini bahkan coba dibawa dalam pertentangan sempit Kristen vs Islam yang merujuk pada perang salib yang dahulu pernah terjadi. Hal ini tentu mempersulit posisi umat Kristen dalam menyikapi konflik ini.
Apalagi bangsa ini juga masih berduka karena isu-isu SARA yang kembali manghantui masyarakat. Kita melihat, mendengar, dan merasakan bagaimana isu SARA dipolitisir sedemikian rupa demi kepentingan kelompok tertentu.
Kita harus keluar dari kotak koflik sempit SARA dan kembali sadar bahwa konflik Israel vs Palestina tidak dapat diselesaikan tanpa melihat agenda Tuhan sesungguhnya. Sejatinya konflik ini telah diterangkan dalam Alkitab dari dahulu hingga saat ini, dan bahkan yang akan terjadi kedepan.
Ini menunjukan bahwa semua pergolakan manusia tidak dapat dilepaskan dari kebenaran bahwa Tuhan punya rencana atas setiap peristiwa yang terjadi. Ada pesan menarik ketika kita merenungkan kisah Daud dan kisah perempuan Samaria yang berjumpa dengan Tuhan Yesus dalam melihat konflik ini.
Daud merupakan tokoh utama dibangunnya Yerusalem menjadi kota suci dan pusat pemerintahan penting orang Yahudi pada waktu itu. Daud memang dikenal sebagai Raja yang sangat cinta Tuhan (religius).
Dalam perjalanan hidupnya, Daud bahkan dikenal sebagai the man after own heart nya Tuhan. Kita dapat melihat kenapa dia mendapat predikat tersebut kerena keinginan utama Daud adalah menyenangkan hati Tuhan, hingga dia mempunyai rancangan besar membangun kota suci Yerusalem.
Upaya Daud ini terbukti membawa agawa samawi (Yahudi,Kristen, Islam) yang dulunya adalah agama minoritas menjadi agama yang sangat berpengaruh di dunia sangat ini. Daud menunjukan bahwa Tuhan yang maha Esa benar-benar ada dan nyata dalam kehidupan manusia.
Lalu apa hubungannya kisah Daud dengan perempuan samaria?
Seiring berjalannya waktu terjadi pemisahan yang besar antara orang Yahudi dan orang bukan Yahudi, bahkan mereka tidak boleh saling bergaul. Cerita ini dalam kitab Yohanes 4 yang menceritakan tentang kisah perempuan Samaria.
Ada pandangan waktu bahwa Yerusalem adalah tempat ibadahnya orang Yahudi sempurna, sedangkang yang bukan Yahudi menyembah gunung, atau tempat yang disakralkan lainnya. Akan tetapi pertemuan Tuhan Yesus pandangan ibadah dan pandangan tentang kota suci.
“Nenek moyang kami menyembah Allah di bukit ini, tetapi bangsa Tuan berkata bahwa hanya di Yerusalem saja tempatnya orang menyembah Allah.” Yoh 4 : 19
Tuhan Yesus dengan gamblang menjelaskan tentang Yerusalem baru dan sebuah transformasi dalam kehidupan spiritual manusia.
Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem (Yoh 4:21)
Hal ini menunjukan bahwa kekebasan seseorang dalam beribadah dan menjalankan kehidupan spiritual adalah hak dasar semua orang. Pesan yang lain adalah Tuhan yang Esa adalah Tuhan semua umat manusia dan Dia punya agenda yang belum selesai atas umat manusia.
Mulai dari kisah perjalanan Nabi-nabi hingga kepada kedatangan Tuhan kedunia, dan sampai kedatanganNya yang kedua kali, agenda Tuhan atas manusia terus berlanjut. Oleh karena itu kita jangan terjebak dalam konflik sempit yang berujung anarkis.
Konflik Israel dan Palestina adalah babak baru dibukanya mata dunia akan Yerusalem yang baru dan agenda penting Tuhan atas manusia. Tetap berdoa dan lupa merenungkan firman Tuhan.. Amin.