Terus Berputar dalam Masalah dan Gagal Mengalami Penggenapan, Itulah yang Terjadi Jika Kita Tidak Mengerti Waktunya Tuhan
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Salah satu cara untuk belajar mengenal waktunya Tuhan adalah dengan mengikuti dan belajar tentang kalender Israel dan belajar tentang kisah para tokoh yang ada di Alkitab. Setiap bulan dalam kalender bangsa Israel ditulis berdasarkan kedua belas nama suku Israel. Setiap bulan mempunyai makna dan ceritanya sendiri.
Semua kisah penting yang ada di Alkitab tercatat dalam kalender bangsa Israel. Menariknya kronologi yang terjadi pada perjanjian lama maupun perjanjian baru terjadi dalam periode waktu yang sama.
Misalnya Paskah yang terjadi pada waktu perjanjian lama dan Paskah yang terjadi di jaman Tuhan Yesus terjadi dalam bulan yang sama. Selain itu ada juga Pentakosta yang terjadi dalam bulan yang sama waktu masa perjanjian lama atau perjanjian baru. Hal ini menyiratkan bahwa Tuhan punya waktu khusus untuk menyatakan pekerjaannya atas manusia.
Bulan ini adalah bulan Av dalam kalender Israel. Bulan ini dikenal sebagai bulan rapatan bagi Israel karena ada banyak kutuk yang diterima bangsa Israel pada bulan ini. Bulan Av ini juga menunjuk pada salah satu anak Yakub yang menerima kutuk waktu Yakub memberkati anak-anak yang lainnya.
Anak Yakub tersebut adalah Simeon. Simeon mendapatkan kutuk karena ulahnya membunuh Sikhem dan penduduk bangsanya akibat menuntut balas atas perbuatan buruk yang diterima adiknya Dina.
Akibat pembunuhan tersebut, Simeon dikutuk dan tersebar ke dalam suku-suku Israel yang lain. Berbicara tentang kutuk, bangsa Israel juga pernah mendapatkan kutukan untuk perputar selama 40 tahun akibat percaya pada sepuluh pengintai yang melihat ada masalah besar di tanah perjanjian.
Kadesh Barnea adalah tempat dan waktu yang sangat penting bagi bangsa Israel. Kadesh Barnea menjadi Critical Time bagi bangsa Israel untuk menduduki tanah perjanjian. Kegagalan di Kadesh Barnea membuat bangsa Israel gagal padahal tinggal selangkah lagi masuk tanah perjanjian.
Kegagalan bangsa Israel di Kadesh Barnea ini menjadi peringatan penting bagi kita agar tidak berputar dan kehilangan waktu seperti bangsa Israel. Setiap kita saat ini sedang diperhadapan dengan Kadesh Barnea kita masing-masing.
Tuhan sedang menghadapkan kita pada tanah perjanjian, akan tetapi meminta kita mengintai dan melihat tanah perjanjian terlebih dahulu. Respon yang kita berikan setelah mengintai tanah perjanjian yang Tuhan berikan akan menetukan keberhasilan atau kegagalan kita.
Supaya bangsa kita tidak gagal di Kadesh Barnea dan mengerti waktu Tuhan maka kita harus belajar untuk :
- Merendahkan Hati
Kegagalan Bangsa Israel di Kadesh Barnea disebabkan tidak mau merendahkan hati dihadapan Tuhan. Ketika melihat tantangan yang besar bangsa Israel tidak untu berdoa, Akhirnya memilih nekat untuk berusaha mengambil jalan pintas. Keputusan gegabah tersebutlah yang membuat bangsa Israel harus berputar-putar selama empat puluh tahun hingga hilang satu generasi.
Bilangan 14:44 (TB) Meskipun demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan. - Memiliki Hati yang Benar
Bangsa Israel sebagai contoh bagi kita karena bangsa Israel hatinya tidak benar dihadapan Tuhan. Oleh sebab itu bangsa Israel harus mengalami “Sunat Hati”. Yaitu hati yang dibersihkan kembali oleh Tuhan sendiri. Meskipun bangsa Israel menjadi bangsa yang sangat tegar tengkuk,keras kepala sekalipun itu tetap membuat hati Tuhan terpikat dan ingin memberkati bangsa PilihanNya.
Ulangan 7:7 (TB) Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu — bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? — - Mengetahui Isi Hati
Padang gurun membuat Tuhan bisa mengerti apa sesungguhnya yang ada di hatinya bangsa Israel. Dan Tuhan ingin hanya Dia saja sebagai Allah Israel yang ada di hatinya bangsa Israel. Dan memang sebuah perjalanan yang panjang untuk bisa membentuk hati bangsa Israel. Jika kita mengerti hati Tuhan, kita tidak perlu khawatir dengan halangan atau tantangan apapun yang menghadang kita saat ini. Ketika kita tidak khawatir dan takut kita dapat leluasa masuk dalam musim-musim dan agenda yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup kita.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Pdt. Yusuf Hanny Setiawan dalam ibadah Minggu di Gereja Bethany El-Bethel Solo Baru pada tanggal 11 Agustus 2019.
Penulis : Yohana Sri Pamularsih