Tepat di Hari Kemerdekaan, Gereja Bethany El-Bethel Solo Baru Menyerahkan Tongkat Estafet Pergerakan pada Suku-Suku Asli Indonesia
BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-74 ini sangatlah spesial. Kata Nusantara menjadi pesan penting yang terus digaungkan dalam semarak kemerdekaan. Pada waktu upacara kemerdekaan di Istana Negara, hampir semua orang hadir mengenakan pakaian adat dari berbagai suku.
Hal ini baru pertama kalinya terjadi dalam sebuah acara resmi kenegaraan. Pak Presiden Jokowi juga menyerukan. “ Nusantara telah Bangkit!!” dengan sangat lantang ketika memyampaikan pidato kenegaraannya.
Pesan bangkitnya Nusantara ini tentu menjadi kabar gembira bagi Gereja Tuhan yang selama ini terus berdoa dan percaya tentang nubuatan tentang bangkitnya Indonesia. Salah satu Gereja yang terus berdoa dan percaya akan nubuatan bangkitnya Indonesia adalah Gereja Bethany El-Bethel Solo Baru.
Bertepatan dengan perayaan kemerdekaan yang ke-74 ini juga, Gereja Bethany El-Bethel Solo Baru mengadakan ibadah khusus hari kemerdekaan yang diberi tema “Indonesian Night”. Jemaat yang hadir dalam ibadah ini juga mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah.
Jemaat Gereja Bethany El-Bethel Solo Baru memang dikenal sebagai Gereja yang jemaatnya dari berbagai macam suku. Gereja ini bahkan pernah merilis gerakan rohani yang didedikasikan untuk berdoa dan melayani suku-suku.
Pada ibadah tersebut, setiap suku yang hadir diminta maju kedepan untuk memuji Tuhan. Waktu perwakilan suku Jawa maju, suasana ibadah langsung berubah. Pasalnya Mbah Ruben, salah satu jemaat lansia maju dan memuji Tuhan dengan penuh semangat.
Selain itu mereka juga menyanyikan lagu permainan anak Jawa yaitu “Cublak-Cublak Suwung” yang ternyata artinya sangat dalam. Arti dari lagu ini ternyata adalah bagaimana kita harus terus mempertajam hati nurani untuk memperoleh harta yang tidak terlihat.
Setelah semua suku memuji dan menyembah Tuhan, dilakukan sebuah tindakan profetik untuk merilis tongkat estafet pergerakan pada suku-suku asli Indonesia. Saat ini hampir sebagaian besar Gereja dan pergerakan Kristen, motornya utama adalah keluarga dari Tionghoa.
Suku Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia memang dipercaya memiliki panggilan khusus untuk membuka jalan bagi suku-suku yang lain. Akan tetapi Gereja Bethany Solo Baru percaya bahwa ini waktunya suku-suku asli untuk mengambil tongkat estafet pergerakan rohani.
Bapak gembala Gereja Bethany El-Bethel Solo Baru, Yusuf Hanny Setiawan mewakili keluarga Tionghoa menyerahkan bendera bangsa-bangsa kepada mbah Ruben dan bapak Markus sebagai perwakilan suku asli Indonesia.
Diserahkannya bendera bangsa-bangsa secara profetik berarti, ini waktunya suku-suku asli Indonesia bangkit dan menyalakan api kebangunan rohani hingga ke bangsa-bangsa. Tindakan profetik ini membuka sebuah era baru dalam pergerakan Gereja.
Orang suku yang dahulu dianggap tertinggal, kini mempunyai peranan sangat penting bagi Gereja.
Penulis : Gilrandi A.D.P