Pesan Mimbar

Spiritual Growth


SPIRITUAL GROWTH

1 KORINTUS 13:11

BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Di dalam perjalanan kekristenan kita untuk mengiring Tuhan, sudah sangat normal ketika kita selalu memperhatikan apakah hidup kita sudah makan setiap hari? Apakah kita sudah bertumbuh sepanjang hidup kita di dalam Tuhan? Sudahkan kita berubah dalam hati dan pikiran kita selama ini? Itu harus selalu menjadi perenungan kita setiap hari sehingga pertumbuhan kerohanian kita akan benar-benar nyata.

Ini waktu yang baik untuk kita berpikir tentang kerohanian kita. Waktu yang baik untuk bertobat dan berhenti untuk menyalahkan orang lain. Karena Tuhanlah yang memeriksa hati dan hidup kita. Karena pertolongan Roh Kuduslah, yang menolong kita dan mendewasakan kita karena dia sebagai ibu. Sikap hati yang bertobat adalah hal yang penting, karena di sini akan terlihat perubahan dan pertumbuhan dari anak-anak rohani menjadi dewasa rohani dan bisa memahami pengertian-pengertian rohani. Seperti Daud dalam Mazmur 51, dia mencurahkan segala kesalahan dan pelanggarannya. Dan Daud tidak malu mengakuinya di hadapan Tuhan.

Jemaat di Korintus adalah jemaat yang beroleh kasih karunia yang banyak dan beraneka ragam. Jemaat ini banyak di penuhi dengan bahasa roh dan karunia roh. Tetapi sangatlah bertolak belakang, karena jemaat ini justru hidupnya sangat bejat dan hidup berzinah. Dengan adanya kehidupan jemaat yang mendapat banyak karunia, jemaat Korintus ini merasa lebih tetapi kehidupannya tidak dewasa.

Oleh sebab itu Paulus mengingatkan kepada jemaat Korintus supaya tidak terlena dengan setiap karunia roh yang diberi tetapi kehidupannya masih anak-anak rohani. Setiap kita perlu memahami betul, bahwa bukan hanya manusia jasmani saja yang memerlukan makanan untuk bertumbuh dan hidup (1 Korintus 13:1-13). Tetapi manusia rohani kita, manusia batiniah kitapun juga memerlukan makan setiap hari.

Kita tidak bisa berkata, kita tak perlu makan hari ini karena kemarin sudah makan. Oleh sebab itu setiap kita perlu makan setiap hari. Kabar baiknya selama kita masih hidup, maka rohani kita masih akan bisa bertumbuh. Terus perhatikan manusia rohani kita sehingga terus bisa bertumbuh.

Kedewasaan rohani itu tidak bisa dilihat saja dari berapa lama mengikut Tuhan, berapa seringnya kita ke gereja bahkan seringnya kita melayani Tuhan tetapi dari perubahan hati kita. Karena dihadapan Tuhan, bisa terlihat orang yang dewasa rohani dibanding orang yang sering ke gereja. Bahkan kehidupan orang yang benar-benar dewasa itu tidak tergantung dengan hal-hal rohani yang mungkin kita lakukan.

1 Korintus 13:11 (TB)  Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

 

Tahapan-Tahapan Pertumbuhan Rohani :

     1. Nepios / Tahap Bayi Rohani (1 Korintus 3:1)

Di masa tahapan ini, yang namanya bayi rohani itu hanya bisa dilayani. Tahapan ini hanya bisa di rawat supaya hidup dan bisa  bertumbuh. Tahapan ini belum dewasa, tahapan ini tidak bisa dipaksa untuk apapun karena memang masih anak-anak. Sebaiknya kita instropeksi diri, apakah kita masih anak-anak rohani kalau memang kita sudah lama ikut Tuhan?

Tahapan ini hanya bisa diberi makan dan minum. Seharusnya belum boleh melayani karena tingkat pengertian yang masih belum dalam tentang melayani. Untuk menghadapi tahapan bayi rohani ini diperlukan kesabaran yang ekstra. Karena kita tidak bisa memarahi anak-anak rohani.

Bagi Paulus, level ini seperti level anak-anak duniawi. Cara mengecek apakah kita sudah dewasa rohani adalah terlihat dari pikiran, perkataan dan perasaan kita. Bayi rohani itu tidak bisa dimusuhi tetapi harus dipelihara seperti seorang gembala dan domba, seperti ibu dan anaknya.

Hanya orang-orang yang memiliki hati bapa yang bisa melayani anak-anal rohani ini. Karena hanya seorang ibulah yang bisa merasakan memiliki seorang anak. Apalagi anak rohani itupun seorang bapa yang memiliki hati bapa akan bisa merawat, mengasuh dan membesarkan anak-anak rohani.

 

     2. Poidion / Anak-Anak Yang Berkembang (1 Korintus 14:20)

Dalam tahapan ini anak-anak rohani sudah mengalami tahap menjadi anak-anak yang berkembang. Berkembang dalam pemikiran, perasaan dan perkataan. Tahap ini, sudah bisa di ajak bicara dan diajak membicarakan sesuatu hal. Tahap inipun masih perlu dipelihara dan diawasi.

Dalam umur rohani dan jasmani yang sehat adalah berjalan bersama dan bisa berdampingan bersama. Karena ada yang sudah matang dalam umur jasmani tetapi ternyata masih belum matang di umur rohani. Level ini membawa kita untuk belajar menyembah, belajar firman, doa dan belajar melangkah di level ini.

 

     3. Teknon (1 Korintus 4:14)

Tahapan ini masih anak-anak tapi sudah seperti usia pemuda dalam arti sudah cukup dewasa di banding 2 level sebelumnya. Level ini bisa lihat menjadi level anak-anak bisa mengerti dasar-dasar kekristenan. Level ini sudah bisa belajar melayani dan bahkan bisa diutus.

Karena dalam level ini, untuk mengikut Tuhan itu sudah sadar diri dan bukan paksaan dari siapapun. Level ini juga sudah bisa di tegur dan tidak mudah marah bahkan sudah bisa diajak bicara. Level ini juga belajar bisa memiliki pelayanan dan mulai mendapat panggilan Tuhan.

 

     4. Huios / Murid (Matius 20:20)

Level ini adalah orang yang dewasa rohani. Bisa melakukan apapun sendiri dan mandiri. Bahkan dalam level rohanipun, tahapan ini sudah menjadi gaya hidup. Level ini sebagai murid-murid Kristus yang sudah dewasa. Di level ini setiap kita diharapkan berada. Karena level ini berarti kita sudah mapan dalam rohani dan jasmani serta dalam pemikiran kita.

Kehidupan Huios ini sebagai orang-orang yang bisa menjadi partner dalam pelayanan, mau dan mulai bergerak dalam pelayanan serta orang yang dewasa dalam pemikiran, perasaan dan perkataan.

 

     5. Teleos / Kedewasaan Penuh / Perfect (Efesus 4:13)

Secara korporat level ini adalah orang-orang yang mau terus berjalan bersama. Karena sudah memiliki satu hati, satu roh untuk bergerak bersama. Level ini juga membawa kita untuk bisa bersama-sama dengan orang lain dan ikut memperhatikan perkembangan rohani keluarga rohani kita.

 

Jangan jadi bayi rohani tapi jadilah dewasa rohani dan sempurna dalam pikiran, perasaan dan perkataan kita. Kita harus menjadi dewasa dan sempurna. Semua terlihat dari apa yang menjadi kehidupan kita yang orang lain bisa lihat dan Tuhan sendiri melihatnya.

Milikilah perkataan yang menghibur, membangun dan menguatkan karena perkataan yang salah akan berakibat salah pula (Yakobus 3:5-6). Terus menjadi pribadi yang sehat rohani, bisa mengasihi dan menerima kesalahan orang lain sekalipun. Jangan pernah takut untuk melangkah karena ada Bapa yang menjaga dan menuntun kita untuk menjadi pribadi yang dewasa dan sempurna.

Filipi 4:10 (TB)  Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu

Lewat pikiran, perasaan dan perkataan yang menjadi dewasa maka kita akan mengalami komunitas yang dewasa.

Filipi 2:5 (TB)  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. Hati yang baru itu harus dijaga betul dan jangan biarkan kita tersinggung karena itu bisa sebagai jalan masuk sebuah dosa. Oleh sebab itu berkembanglah dan bertumbuhlah dari anak-anak rohani menjadi dewasa rohani. Jangan menyerah dan teruslah belajar hidup bertumbuh sehingga ada kehidupan dewasa di dalam Tuhan.

 

Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp.Pdt. Hanny Setiawan,SE,MBA di ibadah Live Streaming pada hari Minggu 27 September 2020

Penulis : Yohana Sri Pamularsih

Comments

Related Articles

Back to top button