Pesan Mimbar

Spirit of Mamon vs. Kepercayaan kepada Tuhan: Peperangan Akhir Zaman


BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Pesan Firman Tuhan bulan ini mengajarkan kita tentang “Biblical Finance”. Ketika berbicara tentang keuangan, banyak orang langsung mengaitkannya dengan uang, kemakmuran, atau kekayaan.

Namun, pembahasan ini tidak hanya mengenai uang atau kekayaan semata, tetapi juga tentang prinsip-prinsip Firman Tuhan dalam mengelola keuangan serta tantangan yang menyertainya.

Membahas keuangan bukanlah perkara kecil, melainkan peperangan besar, bahkan bisa disebut sebagai peperangan akhir zaman. Dalam Lukas 16:9-10 dikatakan:

“Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.” “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” (Lukas 16:9-10)

Konteks “perkara kecil” dan “perkara besar” dalam ayat ini berbicara tentang keuangan (Mamon). Lanjut di Lukas 16:11-13:

“Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?” “Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?” “Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Lukas 16:11-13)

Dalam ayat ini, jelas dikatakan bahwa kita hanya memiliki dua pilihan: memilih Tuhan atau memilih Mamon. Tidak ada posisi netral. Lukas 16:14 menyatakan:

“Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.” (Lukas 16:14)

Istilah “Mamon” hanya disebut empat kali dalam Alkitab, tiga kali di Lukas dan sekali di Matius. Spirit of Mamon adalah roh yang berusaha menggantikan posisi Tuhan dalam hidup kita. Dunia mengajarkan bahwa untuk masa depan yang aman, kita harus menabung. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa masa depan kita aman ketika kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan.

Spirit of Mamon dalam Kehidupan Sehari-hari

Spirit of Mamon adalah kebohongan yang mempengaruhi pola pikir kita. Kehidupan buy and sell setiap hari membuat kita tidak sadar bahwa kita bisa menggantikan posisi Tuhan dengan uang. Contoh dalam Alkitab:

  • Malaikat yang jatuh: Mereka mencoba mengambil posisi Tuhan.
  • Menara Babel: Manusia ingin menguasai dunia dengan kekuatan sendiri.
  • Lembu Emas: Bangsa Israel membuat lembu emas untuk disembah menggantikan Tuhan.

Banyak orang memberi dengan tujuan mendapatkan lebih banyak untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kerajaan surga. Ini adalah bahaya besar karena uang sangat dekat dengan hati kita (Yeremia 17:9).

Keuangan memang penting dalam kehidupan, tetapi kita harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam kebohongan dunia. Spirit of Mamon bahkan dikaitkan dengan The Spirit of Antichrist, karena di akhir zaman, kita tidak akan bisa buy and sell tanpa tanda dari antikristus.

Tiga Spirit Besar yang Harus Kita Hadapi:

  1. Spirit Isabel
  2. Spirit Agamawi
  3. Spirit of Mamon

Ketiga roh ini selalu ada di mana-mana, termasuk di gereja. Oleh karena itu, kita harus berjaga-jaga agar tidak menggantikan Tuhan dengan Spirit of Mamon. Uang sering kali dianggap sumber kebahagiaan, padahal hanya Tuhan yang dapat memberikan kebahagiaan sejati.

Kisah Petrus dan Orang Lumpuh

Dalam Kisah Para Rasul, seorang lumpuh meminta uang kepada Petrus agar bisa berobat. Namun, Petrus berkata:

“Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi yang ada padaku, kuberikan kepadamu: Bangkit dan berjalanlah.”

Orang lumpuh itu mengira uang adalah solusi, tetapi Tuhan memberikan sesuatu yang lebih besar. Ini menunjukkan bahwa bukan uang yang menyelesaikan masalah kita, tetapi Tuhan.

Semakin banyak uang yang kita miliki, semakin rentan iman kita terhadap Tuhan. Dunia mengajarkan bahwa memiliki banyak uang berarti hidup akan tenang, tetapi ini bertentangan dengan pandangan Tuhan.

Bagaimana Menghindari Spirit of Mamon?

  1. Depend on the Lord
    • Kita harus selalu bergantung kepada Tuhan, bukan kepada uang.
  2. Dampak Spirit of Mamon
    • Manifestasi ekstrim kiri: Kemiskinan, tidak bisa makan.
    • Manifestasi ekstrim kanan: Ketamakan, menimbun harta tanpa berbagi.

Kita harus memilih jalan Tuhan. Dalam Yosua 1:8 dikatakan:

“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8)

Jika kita merenungkan Firman Tuhan siang dan malam, kita akan diberkati. Kemakmuran bukan tentang berapa banyak uang yang kita miliki, tetapi tentang pola pikir yang benar. Tuhan mengajarkan kita untuk berpikir tentang perkara di atas, bukan tentang dunia.

Kekayaan adalah Pola Pikir

Orang Kristen yang merenungkan Firman Tuhan tidak akan memiliki mentalitas meminta, tetapi mentalitas memberi. Dalam 3 Yohanes 1:2 dikatakan:

“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” (3 Yohanes 1:2)

Tuhan ingin kita diberkati, tetapi kita tidak boleh menggantikan posisi-Nya dengan Spirit of Mamon. Kata “prosperity” berasal dari “Euodeo” yang berarti “Help on the road”—pertolongan Tuhan terjadi ketika kita melangkah.

Kenapa Kita Harus Menjadi Pribadi yang Diberkati?

Dalam 2 Korintus 8:9 dikatakan:

“Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.” (2 Korintus 8:9)

Yesus secara rohani tidak mungkin miskin, tetapi secara jasmani Ia menjadi miskin agar kita bisa kaya dalam kasih karunia-Nya. Prosperity bukan soal jumlah uang, tetapi soal pola pikir.

Prinsip Benih dan Roti

Dalam 2 Korintus 9:10 dikatakan:

“Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.” (2 Korintus 9:10)

Kita harus bisa membedakan antara benih (untuk ditabur) dan roti (untuk dimakan). Jika kita menghabiskan semua berkat tanpa menabur, kita tidak akan menuai. Tuhan ingin kita mandiri dan terbebas dari Spirit of Mamon.

  • Jangan menggantikan Tuhan dengan Spirit of Mamon.
  • Percayalah bahwa Tuhan yang memegang masa depan.
  • Berkat harus digunakan dengan bijak: sebagian untuk ditabur, sebagian untuk digunakan.
  • Kekayaan bukanlah jumlah uang, tetapi pola pikir yang benar dalam Firman Tuhan.
Comments

Related Articles

Back to top button