Serangan Brutal Warnai Minggu Palma Umat Kristen di Nigeria

BeritaMujizat.com – BMNews – Sedikitnya 40 orang Kristen tewas dalam serangan mematikan yang dilakukan oleh sekelompok pria bersenjata yang diduga militan Muslim di Negara Bagian Plateau, Nigeria.
Tragedi memilukan ini terjadi bertepatan dengan peringatan Minggu Palma, momen sakral yang seharusnya dipenuhi dengan doa dan damai, namun justru berubah menjadi hari penuh duka dan ketakutan bagi komunitas Kristen di Nigeria.
Serangan tersebut menyasar komunitas petani Kristen dan menjadi insiden terbaru dari serangkaian kekerasan yang telah berlangsung sejak Maret, yang secara keseluruhan telah menewaskan sekitar 113 orang.
Para pelaku, yang dilaporkan berasal dari kelompok militan Fulani, juga membakar lebih dari 300 rumah dan memaksa sedikitnya 3.000 warga mengungsi. Sasaran mereka tidak hanya rumah warga, tetapi juga pemakaman dan pertemuan gereja. Dalam serangan terbaru, banyak rumah dijarah dan dibakar habis, sementara korban jiwa diperkirakan bisa melebihi 50 orang.
Presiden Nigeria mengutuk keras kekerasan tersebut dan menyatakan bahwa penyelidikan telah dimulai untuk mengungkap pelaku dan motif di balik eskalasi ini. Kekerasan antara petani Kristen dan penggembala Fulani Muslim—yang dipicu oleh perebutan lahan dan sumber air—terus meningkat di wilayah tengah Nigeria.
Saat ini, banyak komunitas hidup dalam ketakutan. Anak-anak tidak lagi bisa bersekolah dan umat Kristen terpaksa berhenti beribadah di gereja demi keselamatan. Sejak Desember 2024, sekitar 75 anggota komunitas Irigwe—kelompok etnis Kristen—dilaporkan telah menjadi korban kekerasan.
Laporan dari Observatorium untuk Kebebasan Beragama di Afrika mencatat bahwa lebih dari 16.000 umat Kristen telah terbunuh di Nigeria antara 2019 dan 2023. Fakta ini menyoroti ancaman serius yang masih dihadapi oleh komunitas Kristen di negara tersebut.
Kekerasan yang terjadi di Plateau hanyalah satu sisi dari konflik yang lebih luas di Nigeria. Negara ini juga masih berjuang melawan kelompok ekstremis Boko Haram, yang sejak 2009 melancarkan pemberontakan berdarah untuk menegakkan versi garis keras hukum Islam. Dampak kampanye radikal ini masih terasa di Nigeria utara dan meluas ke negara-negara tetangga.
Situasi di Nigeria menunjukkan bahwa konflik bersenjata berlatar belakang agama dan perebutan sumber daya masih menjadi tantangan besar bagi stabilitas dan keamanan nasional.
sumber : CBN News