Pesan Mimbar

Prinsip Keuangan Alkitabiah: Mengalirkan Berkat untuk Kerajaan Surga


BeritaMujzat.com – Pesan Mimbar – Kita datang ke dunia ini tanpa membawa apa-apa, dan saat kita kembali kepada Bapa, kita juga tidak akan membawa apa-apa. Namun, selama hidup di dunia, keuangan menjadi bagian yang sangat besar dalam kehidupan kita—sekitar 80% masalah hidup berkaitan dengan uang.

Baca Juga : Biblical Finance: Prinsip Keuangan yang Berkenan di Hadapan Tuhan

Minggu lalu, kita telah membahas bahwa kita tidak bisa mengabdi kepada dua tuan, yaitu Tuhan dan Mamon. Kita harus memilih salah satu karena Spirit Mamon adalah roh yang berusaha menggantikan posisi Tuhan dalam hidup kita. Dunia mengajarkan bahwa kebaha giaan datang dari memiliki banyak uang, tetapi itu adalah kebohongan. Tuhan mengajarkan kita untuk mencintai-Nya di atas segalanya. Ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki uang, tetapi kita harus menyelaraskan keuangan kita dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.

Baca Juga : Spirit of Mamon vs. Kepercayaan kepada Tuhan: Peperangan Akhir Zaman

Spirit Mamon vs. Berkat Tuhan

Di akhir zaman, Tuhan akan bertanya, “Kamu pilih Mamon atau Aku?” Spirit Mamon bukan sekadar roh seperti hantu, tetapi ini adalah pengaruh yang sangat kuat yang bisa menggantikan Tuhan dalam hidup kita. Kita sering terlalu fokus pada uang hingga lupa bahwa ada berkat Tuhan yang lebih besar.

Sebagai contoh, ketika Petrus bertemu dengan orang lumpuh yang meminta uang, Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi yang ada padaku akan kuberikan kepadamu. Bangkit dan berjalanlah!” Ini menunjukkan bahwa ada berkat lain yang lebih besar daripada sekadar uang.

Perumpamaan tentang Talenta: Keuangan yang Harus Dikelola

Seringkali kita berpikir bahwa perumpamaan tentang talenta hanya berbicara mengenai kemampuan, tetapi sebenarnya ini berbicara tentang uang. Satu talenta setara dengan 35 kg emas. Tuhan tidak ingin kita hidup dalam kemiskinan karena kemiskinan adalah kutuk.

3 Yohanes 1:2 berkata:

“Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.”

Yohanes yang sudah tua tetap mengingatkan jemaatnya bahwa hidup mereka harus dipenuhi dengan kelimpahan, baik secara jasmani, kesehatan, jiwa, maupun roh.

Makna Kelimpahan dalam Alkitab

Kata “prosper” dalam Alkitab memiliki tiga makna:

  1. Euodeo – Pertolongan di setiap jalan. Kelimpahan bukan tentang mendapat uang secara instan, tetapi perjalanan hidup yang diberkati Tuhan.
  2. Alat untuk mencapai Destiny – Kekayaan tanpa tujuan berbahaya. Kita harus menyadari bahwa semua yang kita miliki berasal dari Tuhan.
  3. Continual Supply – Berkat Tuhan itu terus mengalir. Jika kita diberkati, orang di sekitar kita juga akan merasakan berkat itu.

Dalam Matius 25:14-15, perumpamaan tentang talenta menunjukkan bahwa Tuhan memberi sesuai dengan kesanggupan kita (dunamis), yaitu kekuatan spiritual yang dinamis. Keuangan yang kita pegang dapat menjadi alat untuk memperluas Kerajaan Allah, dan inilah sebabnya iblis takut ketika kita diberkati oleh Tuhan.

Setia dalam Perkara Kecil, Diberkati dalam Perkara Besar

Lukas 16:10 berkata:

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”

Jika kita tidak bisa mengelola kekayaan dunia, bagaimana mungkin kita bisa dipercayakan dengan kekayaan surgawi? Surga tidak menggunakan mata uang dolar atau rupiah, tetapi mata uang Tuhan adalah iman (2 Korintus 8:9).

Prinsip Aliran Berkat

Sungai Yordan mengalir ke dua tempat: Danau Galilea dan Laut Mati. Danau Galilea subur karena air yang masuk juga mengalir keluar. Sebaliknya, Laut Mati tidak memiliki kehidupan karena air yang masuk tidak mengalir keluar. Tuhan tidak ingin kita menjadi seperti Laut Mati yang hanya menampung berkat tanpa membagikannya. Kita harus belajar mengalirkan berkat kepada orang lain.

Menabung dan Motivasi di Baliknya

Bolehkah menyimpan uang? Boleh, tetapi motivasi kita harus benar. Banyak orang menyimpan uang demi keamanan masa depan, tetapi keamanan sejati ada di tangan Tuhan, bukan di Mamon.

Matius 25:25 (terjemahan Inggris) berkata:

“I was afraid I would lose your money, so I hid it in the earth. Look, here is your money back.”

Ketakutan adalah alasan utama seseorang tidak mau mengalirkan berkat. Namun, kita harus percaya bahwa Tuhan adalah sumber utama yang tidak akan pernah kering.

Setia kepada Harta Orang Lain

Lukas 16:12 berkata:

“Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?”

Jika kita mengontrak rumah, kita harus merawatnya seperti milik sendiri. Jika kita setia terhadap harta orang lain, Tuhan akan mempercayakan kita dengan milik kita sendiri.

Akuntabilitas dalam Pengelolaan Keuangan

Matius 25:27-28 menunjukkan bahwa talenta dari hamba yang malas diambil dan diberikan kepada yang memiliki 10 talenta. Mengapa tidak kepada yang memiliki 2 talenta? Karena yang memiliki 10 talenta telah membuktikan dirinya bertanggung jawab dan dapat dipercaya dengan lebih banyak. Prinsip ini mengajarkan kita untuk mengelola keuangan dengan baik dan memberkati orang lain.

Belajar Mengalirkan Berkat

Kita dipanggil bukan untuk memperkaya diri sendiri, tetapi untuk memperlebar Kerajaan Allah. Setiap pagi, kita harus bertanya kepada Tuhan, “Siapa yang harus aku berkati hari ini?”

Berkat bukan hanya dalam bentuk uang, tetapi juga firman Tuhan, doa, lagu rohani, dan banyak hal lainnya. Jika kita setia dalam perkara kecil, Tuhan akan mempercayakan perkara yang lebih besar kepada kita.

Mari kita belajar untuk mengelola dan mengalirkan berkat sesuai dengan prinsip keuangan Alkitabiah. Amin!

Comments

Related Articles

Back to top button