Pengharapan yang Tidak Pernah Kering dalam Yesus Kristus
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Kebangkitan dan kematian Yesus memberikan suatu pengharapan yang kekal, yaitu pengharapan yang tidak pernah kering. Pengharapan ini menjadi nyata ketika Yesus bangkit dari kematian.
Oleh karena itu, Perjamuan Kudus memiliki makna yang sangat mendalam dan luar biasa. Setiap kali kita melaksanakan Perjamuan Kudus di gereja masing-masing, kita diingatkan akan pengharapan yang tidak pernah pudar.
Meskipun dunia mengalami berbagai goncangan dan keadaan yang tidak menentu, pengharapan kita kepada Yesus tidak boleh tergoyahkan oleh apapun. Kita harus memiliki jangkar pengharapan dalam kehidupan rohani kita. Banyak orang menaruh harapan pada hal-hal yang tidak pasti. Namun, pengharapan yang sejati bukan sekadar optimisme atau motivasi diri, melainkan pengharapan yang didasarkan pada kebenaran firman Tuhan.
Pengharapan kita tidak bergantung pada manusia atau keadaan yang dapat berubah. Pengharapan Kristen bukan sekadar aspek psikologis yang menanamkan optimisme terhadap masa depan. Sebaliknya, pengharapan dalam Kristus merupakan kepastian yang telah dijanjikan Tuhan. Seseorang yang kehilangan pengharapan dalam Alkitab digambarkan sebagai pribadi yang hidupnya kering.
1. Pengharapan sebagai Jangkar dalam Kristus Pengharapan yang sejati lahir ketika kita berada dalam Kristus. Dalam kehidupan, banyak tantangan yang dapat menggoyahkan iman, tetapi kita harus tetap berpegang teguh pada janji Tuhan. Seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:11:
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Tuhan mengetahui rancangan terbaik bagi setiap umat-Nya. Jika kita tidak berpegang teguh pada pengharapan dalam Kristus, hidup kita akan kehilangan arah. Kita harus memiliki visi profetik, yaitu gambaran kecil tentang masa depan yang Tuhan telah rancang bagi kita.
2. Pengharapan yang Dihasilkan melalui Doa dan Syafaat Dalam Ezra 10:1-3, kita melihat bagaimana doa dan syafaat dapat melahirkan harapan:
“Sementara Ezra berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras. Maka berbicaralah Sekhanya bin Yehiel, dari bani Elam, katanya kepada Ezra: ‘Kami telah melakukan perbuatan tidak setia terhadap Allah kita, oleh karena kami telah memperisteri perempuan asing dari antara penduduk negeri. Namun demikian sekarang juga masih ada harapan bagi Israel.'”
Melalui doa, Tuhan membangkitkan harapan bagi umat-Nya. Syafaat yang sungguh-sungguh melahirkan kebangkitan dan pemulihan.
3. Pengharapan Membawa Kehidupan dari yang Mati Dalam Yehezkiel 37:11, Tuhan berfirman:
“Firman-Nya kepadaku: ‘Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang.'”
Ayat ini menggambarkan bagaimana Tuhan mampu membangkitkan kehidupan dari keadaan yang tampaknya telah mati. Pengharapan dalam Kristus mampu menghidupkan kembali semangat dan iman yang telah hilang.
4. Pengharapan Menerobos Kemandulan dan Melahirkan Buah Pengharapan memiliki kuasa untuk menerobos kemandulan dan melahirkan sesuatu yang baru. Yusuf dan Abraham adalah contoh orang yang tetap berpengharapan kepada Tuhan meskipun mengalami banyak tantangan. Dalam Kejadian 45:5, Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya:
“Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.”
Meskipun Yusuf mengalami penderitaan dan penjara, ia tetap memiliki jangkar pengharapan dalam Tuhan, dan akhirnya ia dipakai Tuhan untuk menyelamatkan banyak orang.
Dalam Amsal 13:12 dikatakan:
“Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.”
Harapan yang tertunda memang dapat membuat hati sedih, tetapi Tuhan selalu memiliki rencana terbaik bagi setiap umat-Nya.
Ibrani 6:19, firman Tuhan menegaskan:
“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.”
Sebagai orang percaya, kita tidak perlu khawatir akan masa depan. Tuhan yang berdaulat mengetahui segala sesuatu tentang hidup kita. Bagi siapa pun yang merasa tidak memiliki masa depan, janganlah berkecil hati. Tetaplah berpengharapan kepada Tuhan, karena di dalam Yesus ada pengharapan yang tidak pernah kering. Amin.