Mewaspadai Penumpang Gelap Dalam Pergerakan
BeritaMujizat.com – Revival – Dalam pergerakan, dan kebangunan rohani tidak mudah untuk discern (melihat/memilah) antara roh dan daging. Lalang dan gandum tercampur dan sangat sulit sekali membedakan.
Orang-orang Mesir yang ikut keluar dari Mesir adalah satu contoh “penumpang gelap” dalam pergerakan, lalang di ladang gandum yang pada akhirnya menimbulkan masalah. Orang-orang ini sangat oportunis dan mementingkan diri sendiri.
Tujuan utama Tuhan membebaskan Israel dari Mesir adalah untuk memenuhi janjiNya yang diberikan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Tanah perjanjian adalah tujuan keluarnya Israel, bukan sekedar mencari hidup yang lebih baik.
Orang-orang inilah yang disebut “orang-orang bajingan” (terjemahan PB). Dalam terjemahan Ibrani disebut as-pes-oof atau promiscuois assemblage yang bisa diterjemahkan bebas percampuran yang kacau. Orang-orang kacau inilah yang akhirnya mengacau orang-orang asli Israel dan membujuk untuk selalu pulang ke Mesir, dan melawan Yahweh.
Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: “Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat.(Bil 11:4-6)
Dalam kisah yang lain, Yosua pun kemasukan penumpang gelap. Setelah mengalahkan Yerikho, Yosua dan Israel gagal mengalahkan kota kecil bernama Ai karena seorang penumpang gelap Akhan mengambil barang-barang jarahan tanpa seijin Tuhan.
Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda, mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. (Yosua 7:1)
Akibat satu orang Akhan, seluruh Israel mendapatkan cela dan malapetaka. Akhirnya Akhan pun dirajam batu di lembah Akhor (Yosua 7:25-26).
***
Orang-orang kacau dan Akhan adalah dua contoh kasus yang jelas bagaimana sebuah pergerakan bisa disusupi penumpang gelap. Ciri utama dari para penumpang gelap ini adalah oportunis. Artinya, menggunakan kesempatan untuk kepentingan diri sendiri tanpa memikirkan kelompok.
Kristen oportunis adalah kristen yang tidak memikirkan tubuh Kristus secara Am. Kekristentan tidak didesain untuk menjadi egois, tapi didesain untuk selalu bergerak bersama dalam satu tubuh.
Roma 15:1 mengatakan dengan jelas “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.“
Pergerakan berhenti ketika yang kuat lupa dan mulai merasa nyaman dan hidup untuk diri sendiri. Tekanan dan kenyamanan pekerjaan, dinamika berpasangan, dan kebutuhan keluarga adalah tiga hal yang biasa memicu sifat oportunis berkembang, dan menjadi ancaman pergerakan.
Masing-masing dari kita harus berintropeksi dan terus waspada apakah roh oportunis itu mulai menjangkiti dan menempatkan diri kita yang dahulunya penggerak, menjadi penumpang, dan dari penumpang biasa berubah menjadi penumpang gelap. Berjaga-jagalah!
Penulis : Hanny Setiawan