Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di da- lam hati manusia. 2 Korintus 3:3
Bacaan : 2 Korintus 3:1-18
Sering kali kita mendengar kotbah tentang bagaimana kita harus menginjil untuk memenangkan sebanyak mungkin orang bagi Tuhan, bahkan tidak jarang dalam sebuah komsel atau kelompok-kelompok pemuridan kita selalu di dorong untuk terus bersaksi tentang Kristus agar jiwa-jiwa dimenangkan.
Karena pada dasarnya memang hal itu adalah sebuah amanat agung dari Tuhan yang harus kita kerjakan, namun terkadang banyak orang merasa kesulitan untuk bisa menyaksikan pribadai Kristus kepada orang lain.
Namun ayat firman Tuhan diatas berbicara jelas sekali bahwa “hidup kita adalah surat Kristus yang terbuka” dimana seharusnya setiap orang yang melihat hidup kita akan melihat pribadi Yesus.
Itu artinya cara hidup kita sangat menentukan atas apa yang orang lain akan lihat. Oleh sebab itu kita harus memastikan bahwa kita sedang hidup di dalam karakter Kristus, sehingga gaya hidup kerajaan yang sedang kita pergunakan akan membuat hidup kita berbicara lebih dari pada mulut kita. Dengan demikian, kita sedang menjadi saksi Kristus yang hidup, sehingga setiap orang yang bertemu dengan kita akan merasa bahwa mereka sedang menemukan Pribadai Yesus melalui hidup kita.
Mari biarkan di tahun 2022 ini kita semakin memiliki hidup yang berkenan kepada Tuhan dan menjadi surat yang terbuka yang dilihat oleh setiap orang yang kita temui. Melalui kehidupan kita, kiranya orang-orang dimenangkan dalam Yesus. Amin.
Perenungan:
- Apakah kita menyadari bahwa hidup kita adalah surat terbuka yang dilihat oleh banyak orang?
- Apakah hidup kita telah mencerminkan Kristus?
- Apakah melalui kehidupan kita, orang lain menemukan Kristus? Jika belum, langkah apa yang akan kita ambil untuk memperbaiki hal itu?
Doa:
“Tuhan Yesus, ampuni kami bila seringkali kami lupa bahwa hidup kami adalah surat terbuka yang dibaca oleh orang-orang yang kami temui. Tuhan, tolong kami untuk boleh melaksanakan Amanat Agung yang Kau berikan kepada kami, lewat apapun yang ada dalam kehidupan kami. Lewat kehidupan kami sehari-hari, kiranya orang-orang menemukan pribadi-Mu dalam hidup kami. Terimakasih Tuhan, dalam nama Yesus kami bedoa, haleluya, amen!”
Penulis : Natan