Mengapa Sekolah Negeri Terkesan Dipaksakan untuk Jadi Sekolah Khusus Agama?
BeritaMujizat.com – Pendidikan – Sistem pendidikan yang ada di Indonesia membuat sekolah negeri menjadi primadona pendidikan yang dicari banyak orang. Banyak orang tua berlomba-lomba untuk dapat menyekolahkan anaknya di sekolah negeri, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Sekolah negeri menjadi pilihan utama karena biaya pendidikan yang harus ditanggung masih relatif lebih terjangkau daripada sekolah-sekolah swasta unggulan atau sekolah internasional yang biaya pendidikannya sangat tinggi.
Sedangkan sekolah swasta yang non unggulan, yang biaya pendidikannya sama atau lebih rendah dari sekolah negeri, kebanyakan tidak memiliki kualitas pendidikan yang memadai.
Hal ini menyebabkan orang tua yang tidak memiliki dana melimpah tentu saja hanya memiliki pilihan sekolah negeri untuk menyekolahkan anaknya. Selain itu kebijakan pendidikan untuk terus meningkatkan daya tampung sekolah negeri, membuat ketergantungan akan sekolah negeri semakin tinggi.
Sekolah-sekolah swasta yang tidak memiliki modal yang besar semakin kehilangan murid baru dan semakin ketinggalan dengan sekolah negeri yang mendapat bantuan penuh dari pemerintah. Beberapa sekolah swasta non unggalan sekarang banyak yang tutup dan terancam untuk gulung tikar, seperti halnya sekolah Kristen yang sudah berdiri lama sebelum Indonesia merdeka.
Ditengah ketergantungan masyarakat dengan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah negeri, orang tua dan calon murid Kristen harus diperhadapakan dengan tantangan baru soal kebijakan sekolah negeri yang mengutungkan calon siswa agama mayoritas.
Sekolah negeri sekarang berlomba membuka jalur penerimaan siswa melalui prestasi agama, akan tetapi sangat eksklusif untuk agama tertentu. Agama Kristen tidak masuk dalam kategori jalur prestasi agama yang dimaksud dalam kebijakan sekolah negeri soal penerimaan siswa baru melalui jalur prestasi agama.
Kebijakan semacam ini harusnya dikeluarkan untuk sekolah khusus keagamaan, bukan sekolah negeri yang harusnya menampung calon murid dari beragam latar belakang agama. Keberanian sekolah negeri menerapkan peraturan semacam ini menunjukan indikasi kuat adanya proses monopoli terhadap sekolah negeri.
Monopoli seperti ini sangat berbahaya karena sekolah dapat dijadikan sebagai sistem penyebaran ajaran agama secara masif, yang jelas menggangu keberagaman yang harusnya menjadi identitas sekolah negeri. Selain itu proses monopoli sekolah negeri yang cenderung mempriotaskan agama tertentu sangat rawan disusupi paham-paham radikal yang berbahaya.
Sekolah negeri harusnya menjadi tempat siswa belajar nilai-nilai pancasila dan membangun jiwa nasionalis. Bagaimana mana hal tersebut akan terjadi apabila kebijakan yang dikeluarkan sekolah sudah berbau sentimen terhadap agama. Pemerintah harus segera mengevalusi sistem pendidikan ini agar sekolah negeri kedepan tidak menjadi sarang paham-paham radikal dan ekstrim.
Sudah banyak sekolah khusus keagamaan yang dibangun oleh pemerintah, mengapa sekolah negeri masihan dipaksa berbau agama seperti sekolah khusus keagamaan? Hal ini tentu tidak tepat dan tidak adil untuk murid dari keyakinan yang beragam.
Penulis: Gilrandi ADP