Mengapa Harus Menyanyi? (Part 1/2)
Alkitab terus mengulang perintah untuk bernyanyi dan memprediksi gereja akan menjadi “orang yang bernyanyi” di dalam waktu-waktu yang sulit di dalam sejarah. Ini menimbulkan pertanyaan: mengapa Tuhan menggunakan nyanyian? Mengapa nyanyian menjadi pusat di Alkitab dan Tuhan ingin bangsa-bangsa dipenuhi dengan nyanyian (Mazmur 96; 98; 149; Yesaya 24:15-16; 42:10; Kolose 3:16; Efesus 5:19)?
Ada beberapa alasan mengapa nyanyian sangat mendominasi Alkitab, juga alasan mengapa menyanyi sangat penting.
Pertama adalah bahwa dengan nyanyian, emosi seseorang lebih mudah terpancing. Dengan melodi-melodi yang dilantunkan ketika nyanyian dinyanyikan dapat menyentuh hati dan emosi kita. Tuhan ingin emosi kita terhubung pada rencanaNya untuk membebaskan bangsa-bangsa. Tidak cukup hanya memahami rencanaNya, hati kita perlu terhubung sangat lekat dalam rencanaNya. Kita seharusnya bisa merasakan apa yang Bapa rasakan tentang HambaNya yang membebaskan dunia ini. Ketika kita merasakan itu, kita akan menjadi rekan kerja Bapa hingga waktunya tiba.
Nyanyian memungkinkan kebenaran menerobos banyak rintangan untuk langsung masuk ke hati kita. Itu mengapa bernyanyi dan lagu adalah alat yang berkuasa untuk sesuatu yang baik maupun yang buruk. Dengan mudah kita menyanyikan sebuah lagu dan mengulang liriknya meskipun kita tidak setuju dengan lagunya, karena itu adalah kekuatan dari musik. Ini alasan seorang Politisi Skotlandia, Andrew Fletcher pernah berkata “Biarkan aku menulis sebuah lagu kebangsaan, dan aku tidak peduli siapa yang menulis hukumnya.”
Bernyanyi adalah pengalaman korporat. Ketika kita mendeklarasikan kemuliaan Tuhan dalam lagu, seluruh jemaat yang ikut bernyanyi secara natural mulai bergabung untuk mendeklarasikan kemuliaan Tuhan. Apakah itu di dalam ibadah gereja ataupun konser musik rock, mendeklarasikan sesuatu lewat lagu membawa seluruh orang yang ada di ruangan tersebut untuk mendeklarasikan kebenaran itu bersama. Ada sebuah kesatuan yang dirasakan saat kita bernyanyi.
Ketika seorang pengkotbah mendeklarasikan Firman Tuhan, kebanyakan orang hanya mendengarkan sementara pengkotbah mendeklarasikan kebenaran itu. Di sisi lain, bernyanyi melibatkan seluruhnya, baik yang memimpin lagu maupun yang ikut menyanyikan lagu. Ini bukan berarti kita mengabaikan Firman Tuhan – salah satu maksud dari kotbah adalah supaya jemaat mendengar instruksi dari Tuhan.
Pengajaran Firman Tuhan seharusnya menghubungkan hati kita kepada rencana Tuhan dan hasilnya seharusnya menjadi nyanyian yang berkuasa di gereja dan rumah kita yang menguatkan komitmen kita pada Firman Tuhan. Ini bagian dari kekuatan dari pergerakan Methodis. Ada pengkotbah seperti John dan Charles Wesley, tetapi Charles memberi diri untuk menulis lagu dan lagu itu memainkan perannya dalam membentuk kegerakan.
Banyak momen hebat dalam sejarah di sepanjang hidup kita ditandai dengan lagu-lagu. Kita dapat mengingat lagu dalam berbagai keadaan hidup kita. Seperti “Kidung Musa” yang dikaitkan dengan Keluaran. Di masa yang akan datang, kita akan mengingat lagu yang dinyanyikan saat momen penting dalam sejarah. Akan ada lagu-lagu yang khusus diciptakan yang berhubungan dengan kembalinya Tuhan.
Pentingnya nyanyian dan bernyanyi akan disambung pada bagian ke 2 “Mengapa harus menyanyi?”
Sumber : Why Singing?