Mengakui Kesalahan
Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan.” Lalu berkatalah Daud kepada Natan: ”Aku sudah berdosa kepada Tuhan.” Dan Natan berkata kepada Daud: ”Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. 2 Samuel 12:12-13
Bacaan : 2 Samuel 12:1-14
DaLam kehidupan sehari-hari, sebagai manusia kita pasti pernah melakukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan ini kadang kita sadari atau tidak kita sadari, baik kesalahan kecil atau yang besar sekalipun. Lalu ketika kita sadar bahwa kita sedang/telah melakukan kesalahan, apa respon/tindakan yang akan kita ambil?
Dalam kitab 2 Samuel 11 diceritakan bahwa Daud telah melakukan kesalahan, yaitu berzinah danmembunuh orang yang tidak bersalah. Tetapi Daud malah memilih untuk menyembunyikan kesalahannya. Padahal Nabi Natan sudah mengetahui semua itu.
Sampai akhirnya di pasal 12, Nabi Natan mendatangi Daud untuk menegurnya melalui sebuah ilustrasi, namun Daud awalnya tidak memahaminya. Hingga kemudian Nabi Natan menunjukkan bahwa Daudlah yang sedang berada di ilustrasi tersebut.
Syukur karena di ayat yang ke 13 dikatakan bahwa Daud mengakui kesalahannya di hadapan Nabi Natan. Setelah mengakui kesalahannya, Nabi Natan memberitahu Daud bahwa Tuhan sudah menjauhkan dosa terhadap Daud, dan ia tidak akan mati. Tetapi ada konsekuensi yang harus ditanggung Daud sebagai hasil dari perbuatan dosanya.
Dalam kehidupan rohani kita, ada yang namanya bapak rohani ataupun mentor rohani yang ditempatkan Tuhan di dalam hidup kita. Peran mereka sangat penting untuk membangun manusia rohani kita. Bapak rohani atau mentor rohani menjadi tempat untuk kita membagikan apa yang kita alami, bahkan juga mengungkapkan ketika kita merasa ada yang salah dalam hidup kita. Tapi mungkin seringkali ada beberapa kesalahan sulit untuk kita ungkapkan dan kita simpan sendiri.
Dalam Amsal 28:13 dikatakan bahwa “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.”
Dari ayat di atas, kita belajar bahwa keterbukaan/mengakui kesalahan sangat penting untuk menentukan pemulihan hidup kita. Ada satu statement bagus yang sudah sering kita dengar yaitu: “Keterbukaan adalah awal dari pemulihan”. Statement ini yang menguatkan kita untuk menjadi pribadi yang bisa terbuka ketika kita melakukan kesalahan. Kiranya kita senantiasa hidup dalam Roh supaya hidup kita tidak bercela. Namun sekalipun kita melakukan kesalahan, mari berani mengakui itu dihadapan Tuhan dan juga belajar untuk bisa terbuka kepada orang-orang yang lebih dewasa rohani yang bisa menolong kita seperti bapak rohani maupun mentor kita.
Perenungan:
Mari kita melihat hidup kita masing-masing, masih adakah celah maupun pelanggaran dalam hidup kita yang kita sembunyikan? Kalau ada, mari mohon ampunan kepada Tuhan, supaya hidup kita dipulihkan. Jika perlu, kita bisa meminta pertolongan dengan menceritakannya kepada bapak rohani/mentor kita.
Doa:
“Tuhan, kami bersyukur punya Allah seperti Engkau. Allah yang mengerti segala kondisi kami. Tuhan bila selama hidup kami masih ada celah dan pelanggaran, ampuni kami Tuhan. Ajari kami untuk menutup setiap celah dalam hidup kami. Terima kasih Tuhan, Haleluya, Amin.”
Penulis : Ryon